Permintaan Perkantoran CBD Jakarta Turun 2009

VIVAnews - PT Property Advisory Indonesia (Provis) memperkirakan permintaan sektor perkantoran di kawasan segitiga emas Jakarta atau lebih dikenal dengan CBD (central business district) pada 2009 turun. Menurunnya tingkat sewa perusahaan perbankan dan institusi keuangan yang berkaitan dengan perusahan properti menjadi pemicunya.

"Per semester I-2008, terlihat tingkat hunian pasar perkantoran CBD Jakarta turun 0,38 persen. Dengan menyisakan ruang kosong seluas 517 ribu meter persegi," kata Kepala Riset Property Advisor Indonesia Arief Rahardjo di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2008.

Menurut Arief, rencana ekspansi usaha pengembang dan relokasi lahan yang sedikit tertahan pada jangka pendek turut memicu turunnya permintaan penyewa, sehingga mendorong sektor perkatoran melemah pada tahun depan.

Bahkan, tambah dia, proyek perkantoran yang sedang dalam pembangunan berpotensi terhambat atau ditunda. Sebab, pengembang memilih konservatif atau mengkaji kembali kemampuan proyek dan waktu pembangunannya. "Semua ini menjadi indikator bakal turunnya permintaan sektor perkantoran 2009," jelas Arief.

Arief mengatakan, tingkat penyerapan bersih atau hunian ruang perkantoran per kuartal III-2008 menurun 17 persen menjadi 74.400 meter persegi dari kuartal yang sama 2007 yang 89.300 meter persegi. Namun, tingkat penyerapan tahun berjalan hingga akhir kuartal III-2008 sudah melampaui 33 persen tingkat penyerapan sepanjang 2007.

Selama kuartal III-2008, beberapa gedung di CBD mencatat tingkat penyerapan bersih di atas 60 ribu meter persegi. Seperti di Sampoerna Strategic Square, Menara BCA, dan City Tower. Sedangkan beberapa gedung, terutama yang baru saja selesai diperkirakan akan mengalami peningkatan penyerapan bersih pada kuartal IV-2008. "Gedung-gedung itu seperti The Energy, City Tower, dan Menara Dea Dua. Sebab, tingkat komitmen awal sewa gedung tersebut cukup tinggi saat pembangunannya," ujar Arief.

Arief memprediksi, tingkat hunian perkantoran di CBD Jakarta diperkirakan naik sedikit pada kuartal IV-2008, walau permintaan hunian sedikit melambat. Hal itu terjadi karena pasokan baru yang akan masuk diperkirakan berada di bawah tingkat penyerapan.

Sedangkan harga sewa dan jual, kata dia, juga diharapkan stabil hingga akhir 2008. Bahkan, pada 2009 diproyeksi naik, seiring kenaikan tarif listrik dan biaya kontruksi yang memicu pertumbuhan biaya servis (service charge).

Persebaya Bertekad Bangkit Lawan Persib

Saat ini, harga rata-rata sewa gedung perkantoran level A di daerah Sudirman sebesar US$19,97 per meter persegi per bulan. Sedangkan di Kuningan US$18,80, Thamrin US$20,50, Senayan US$22,00, Satrio US$18,50, dan Gatot Subroto US$19,50. Sehingga, rata-rata sewa gedung perkantoran level itu berkisar US$19,15 per meter persegi. "Kalau level B hanya US$14,20 dan C US$12,23 per meter persegi per bulan," jelas Arief. 

Sementara itu, persebaran pasokan di kawasan CBD Jakarta per semester I-2008 tercatat, Sudirman mencapai 45,5 persen, Kuningan 23,1 persen, Gatot Subroto 17,1 persen, Thamrin 7,7 persen, Satrio 1,7 persen, dan lainnya 4,8 persen.

Konsumen menunjukkan emas batangan yang dibelinya di Butik Emas Logam Mulia, Gedung Aneka Tambang, Jakarta.

Bikin Silau, Harga Emas Antam Kembali Tembus Rekor Tertinggi

Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dibanderol seharga Rp 1.347.000 per gram pada hari ini, Sabtu 20 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024