Endriartono Mundur dari Pertamina

VIVAnews - Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto secara resmi melepas jabatannya sebagai komisaris utama PT Pertamina (Persero). Pengunduran diri ini dilatarbelakangi kekecewaan dia terhadap manajemen perseroan.

"Dia (Endriartono) merasa tidak cocok dan kecewa dengan manajemen, karena saat rapat penentuan Pertamina menaikkan harga elpiji, dia tidak diajak," ujar Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil kepada wartawan usai salat Jumat di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat 20 September 2008.

Sofyan mengatakan, dirinya telah menerima surat resmi pengunduran diri Endriarto. Saat ini, pemerintah telah menganggkat Omar Said sebagai pelaksana tugas komisaris utama Pertamina. Sebelumnya, Omar hanya menjabat sebagai komisaris.

Sekadar informasi, pada 25 Agustus lalu, Pertamina kembali menaikkan harga elpiji ukuran 12 kilogram dan 50 kilogram sebesar 9,5 persen menjadi Rp 5.750 per kilogram. Sebelumnya Pertamina telah menaikkan harga dari Rp 4.250 mejadi Rp 5.250 per kilogram. Namun Presiden Susilo Bambang Yudhoyonbo kemudian meminta Pertamina membatalkan kenaikan tersebut.

"Dalam rapat penentuan kenaikan harga elpiji itu, Pak Endriartono mengaku tidak diajak," imbuh Sofyan menjelaskan alasan mundurnya Endriartono.

Remaja di Jaksel Sempat Open BO Sebelum Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel
DJKI Kemenkumham gelar Mobile Intellectual Property Clinic

MIC Kembali Hadir Meriahkan Hari KI Sedunia Ke-24 Tahun 2024

DJKI Kemenkumham menyelenggarakan kegiatan Mobile Intellectual Property Clinic (MIC) secara serentak di seluruh Kantor Wilayah Kemenkumham seluruh Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024