Biaya Penilaian Transaksi Akuisisi Bumi

MAPPI: Kami Hanya Terima Rp 750 Juta

VIVAnews - Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) mengaku hanya menerima pembayaran sebesar Rp 750 juta dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk proses penilaian transaksi tiga perusahaan oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan operasional MAPPI dalam menilai transaksi akuisisi oleh perusahaan grup Bakrie itu, termasuk biaya studi lapangan.

"Fee yang akan kami terima hanya untuk kebutuhan operasional," kata anggota MAPPI Okky Danizah saat dikonfirmasi oleh VIVAnews di Jakarta, Senin 1 Juni 2009.

Penyerang AC Milan Rafael Leao Bisa Dapat Ballon d'Or

Sebelumnya, Direktur Pencatatan BEI Eddy Sugito menyatakan otoritas bursa menyiapkan dana Rp 70 miliar sebagai biaya penilaian transaksi akuisisi Bumi Resources oleh MAPPI.

Okky menambahkan, hingga saat ini, pihaknya masih membahas hasil penilaian asosiasi mengenai akuisisi tersebut. Penilaian hasil akuisisi baru akan disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada Selasa atau Rabu pekan ini.

"Kami menyampaikan laporan ke Bapepam melalui BEI," tuturnya.

Setelah menyampaikan laporan, dia mengungkapkan, pihaknya akan mempresentasikan hasil penilaian tersebut kepada Bapepam. "Kami harap presentasi bisa dilakukan akhir pekan ini (Jumat 5 Mei 2009)," ujar dia.

Okky mengatakan, pihaknya berharap bisa menuntaskan proses penilaian akuisisi pekan ini. MAPPI menilai akuisisi BUMI secara objektif.

"Nanti, Bapepam yang akan menyampaikan hasil laporan kami ke publik. Atau bisa juga MAPPI, jika memang diutus oleh otoritas pasar modal," katanya.

Okky menambahkan, pihaknya belum menerima tanggapan dari Bapepam-LK terhadap hasil studi lapangan MAPPI beberapa pekan lalu. Tanggapan otoritas pasar modal masih menunggu hasil akhir penilaian asosiasi penilai tersebut.

Is It Eating Ramen Good for Your Health Body?
Nyamuk aedes aegypti.

Kasus DBD Melonjak Tajam di Jakarta, Dinkes DKI Ungkap Penyebabnya

Dinas Kesehatan saat ini turun tangan untuk mengatasi persoalan kasus DBD di Jakarta, dengan menyosialisasikan para warga untuk melakukan gerakan 3M.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024