Krisis Keuangan Global

Transaksi Harian Bursa Turun Rp 2,5 Triliun

VIVAnews- Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan penurunan transaksi harian menjadi Rp 2,5-3 triliun hingga akhir 2008 dari sebelumnya Rp 5 triliun. Penurunan tersebut disebabkan kemerosotan likuiditas global pascakrisis financial di Amerika Serikat (AS).

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah mengatakan, transaksi harian di bursa dalam negeri butuh waktu untuk bisa kembali ke posisi Rp 5 triliun. Namun, kondisi itu wajar karena dibarengi dengan penurunan likuiditas di negara lain, seperti Singapura, Malaysia, dan Hong Kong. “Transaksi pasti akan turun, tidak sebesar Rp 5 triliun lagi seperti transaksi harian sebelum adanya penurunan likuiditas,” kata dia di BEI, Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2008.

Erry menambahkan, transaksi harian pada perdagangan saham BEI membutuhkan waktu untuk kembali ke volume sebelumnya Rp 5 triliun. Penurunan tersebut berpotensi terjadi hingga akhir 2008. Walau begitu, investor diharapkan tidak panik karena indeks berpeluang menguat. “Fundamental dalam negeri masih bagus, sehingga pelaku pasar tidak perlu panik,” ujarnya.

Sejak Januari hingga Agustus 2008, rata-rata transaksi harian di BEI tercatat sebesar Rp 5 triliun. Penurunan transaksi mulai dirasakan sejak September 2008 yang hanya mencapai 4 triliun. Pascapenutupan indeks harian saham gabungan (IHSG), 7 Oktober 208, volume transaksi kembali menurun menjadi Rp 2,5-3 triliun.

OJK Reveals Tips to Manage Finance for Housewife
Wuling Cloud EV di IIMS 2024

Konsumen Bisa Jajal Langsung Wuling Cloud EV di PEVS 2024

Pabrikan otomotif asal China, Wuling akan memeriahkan pameran PEVS 2024 dengan menampilkan lini kendaraan listrik, salah satunya Wuling Cloud EV.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024