Film Animasi

Lucasfilm Pakai Autodesk Maya

Sejumlah film animasi baru kian banyak bermunculan menawarkan suguhan visualisasi menarik dan terkesan nyata. Di balik itu, rumah-rumah produksi film berlomba-lomba menciptakan animasi yang lebih "hidup" dan menyerupai manusia. Tidak terkecuali Lucasfilm yang baru saja merilis film animasi baru, Star Wars: The Clone Wars, dengan bantuan piranti lunak Autodesk.

Pakai Uang Palsu Beli Narkoba dan Punya Senpi Rakitan, Pecatan TNI AL di Lampung Ditangkap

Proyek animasi Star Wars pertama dari Lucasfilm ini diproduksi secara global menggunakan Autodesk Maya sebagai aplikasi animator. Dengan Maya, Lucasfilm coba menyuguhkan animasi dan karakter Star Wars secara mendetail, termasuk karakter Anakin Skywalker, R2-D2, Obi-Wan Kenobi, dan Jabba The Hutt.

Richard Kerris, Chief Technology Officer Lucasfilm, mengatakan Maya dapat menjadi platform animasi pilihan untuk industri film. "Di Lucasfilm, kami terus mengembangkan perangkat baru, dan cocok dengan Maya. Maya menjadi pondasi kuat bagi kami untuk mengeksplorasi konsep baru dan memaksimalisasi produktivitas dan kreativitas tanpa mengganggu alur produksi global kami," katanya, melalui siaran pers, Kamis 11 September 2008.

Blak-blakan Soal Rizky Irmansyah, Nikita Mirzani: Perhatian Banget

Dari sudut pandang teknologi, menurut Danny Keller, Lucasfilm membutuhkan fleksibilitas untuk dapat mewujudkan visi kreatif kemanapun yang diimpikan pendiri Lucasfilm George Lucas dan direktur supervisi Dave Filoni. "Maya memungkinkan kami mewujudkannya," ujar supervisor animasi Lucasfilm tersebut.

Kabar terakhir, artis digital di California, Lucasfilm Animation di Singapura, dan studio partner CGCG di Taipei, telah membuat lebih dari 30 episode untuk serial TV Star Wars. Lucasfilm Animation, tim kreatif yang berkantor di California, menetapkan storyline dan key scenes, sementara animator studio di Asia memproduksi animasinya. Rantai proses produksi ini dapat menghasilkan rata-rata delapan menit animasi setiap minggunya, sebuah tingkat produktivitas film animasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Saudi Arabia Makes First Debut at Miss Universe Pageant

Namun, berbicara tentang hasil, apabila dibandingkan dengan Polar Express yang diproduksi Warner Bros, Kung Fu Panda besutan Dreamworks, atau film terbaru yang dirilis Walt Disney Wall-E, kualitas dan tekstur visual Star Wars: The Clone Wars relatif mengecewakan. Visualisasi karakter dan ekspresi dalam film ini masih sangat kaku dan terkesan "tidak hidup". Namun, melihat portofolio film animasi besutan Autodesk yang jumlahnya sedikit dan relatif kurang berpengalaman, wajar saja bila kualitas visualnya masih belum optimal.

Meskipun begitu, Lucasfilm terbilang cukup sukses dalam memproduksi film non-animasi, bahkan beberapa di antaranya pernah menjadi nominasi di ajang penghargaan film dunia, seperti Indiana Jones, Tucker, Willow, dan Labyrinth.

Kemenag Gelar Peringatan Nuzulul Qur'an Nasional Tahun 2024

Peringatan Nuzulul Qur'an Tingkat Nasional, Kemenag: Spirit Bawa Indonesia Menjaga Keragaman

Peringatan Nuzulul Qur'an tingkat nasional, digelar oleh Kementerian Agama atau Kemenag. Pada tahun 2024 ini, digelar di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, pada Rabu kemarin.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024