Istri Antasari Minta Perlindungan Presiden

"Kami Juga Serahkan Data Kejanggalan"

VIVAnews - Kedatangan Ida Laksmiwati ke istana negara untuk meminta perhatian atau atensi khusus dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait adanya indikasi konspirasi yang menimpa suaminya.

Dalam surat itu Ida, juga menyertakan data kejanggalan dalam penanganan kasus Antasari. Terutama didalam institusi kejaksaan.

Ari Yusuf Amir mencontohkan, perpanjangan masa tahanan 20 hari terhadap Antasari yang habis pada tanggal 24 Mei 2009, sudah ada pemberitahuan perpanjangan pada tanggal 13 Mei 2009.

"Keluarnya surat itu didasari surat dari Mabes Polri. Tapi itu untuk Jeri bukan untuk Antasari," ujar Ari Yusuf Amir, Selasa 26 Mei 2009.

Penetapan tersangka terhadap Antasari yang diumukan lebih dulu oleh kejaksaan, juga dianggap ada kejanggalan dan patut dipertanyakan.

Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi

Semula Ida Laksmiwati, memang berencana ingin bertemu dengan presiden, tetapi Ida tidak kerena tidak memiliki akses masuk istana.

Ida kemudian berusaha untuk bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara, Hatta Rajasa. Namun, yang bersangkutan tidak ada.

"Dia (Ida) akhirnya menyampaikan surat. Presiden Yudhoyono sedang di Bandung katanya," ujar Ari Yusuf Amir.

Menurut Ari Yusuf Amir, kedatangan Ida ke istana bukan langkah hukum dari pengacara, tapi inisiatif keluarga.

Pembunuhan Sadis, Wanita di Medan Tewas Ditangan Kekasihnya
Hwang Sun-hong,

Lawan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Korea Khawatir karena Hal Ini

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Korea Selatan U-23 pada laga perempat final Piala Asia U-23 2024. Duel berlangsung di Abdullah bin Khalifa Stadium, Jumat dini hari

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024