Polemik Ideologi Propasar

Raden Kritik JK Soal Pasar Tanah Abang

VIVAnews - Pernyataan calon presiden Jusuf Kalla yang mempertentangkan pasar modal dan pasar Tanah Abang mengundang kritikan ekonom Raden Pardede.

Menurut Raden, pasar modal dan pasar Tanah Abang tidak perlu dipertentangkan. Apalagi, dia mengingatkan Indonesia membutuhkan pasar, mulai dari pasar uang, pasar modal, komoditas dan barang.

"JK selalu pertentangkan itu, padahal sebaiknya itu tidak dipertentangkan," katanya di Jakarta, Selasa, 26 Mei 2009.

Kubu Jusuf Kalla memang mengkritik pemerintah saat ini yang cenderung pro pasar sebagai salah satu indikasi penganut neoliberal. Buktinya, menurut kubu JK, pemerintah lebih menunjukkan indikator-indikator seperti indeks saham dalam menyampaikan keberhasilan di bidang ekonomi. Sedangkan, pasar-pasar tradisional seolah ditinggalkan.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Untuk menghindari kesan neoliberal, semua calon presiden pun berkunjung ke pasar tradisional dalam waktu tak jauh berbeda. Kalla ke pasar Caringin, Bandung. SBY ke pasar Sukowati, Bali. Sedangkan, Megawati ke pasar Blok A, Jakarta.

Memanasnya soal isu pro pasar diakui Raden terkait dengan ketakutan adanya spekulasi, misalnya di pasar modal. Namun, Raden menekankan spekulasi bukan hanya di pasar modal, tetapi ada di mana-mana. Menurut dia, spekulasi tercipta sebelum ada pasar modal.

"Bahkan, di pasar barang pun juga ada spekulasi. Spekulasi ada karena sifat ketamakan manusia," tuturnya.

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024