VIVAnews-Mundurnya dua laga kontra Persitara dan Persib Bandung di Stadion Andi Mattalatta, Makassar tak mau disia-siakan oleh PSM Makassar. Tim berjuluk Juku Eja itu memasang target sapu bersih untuk dua laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008 itu.
Asisten Manajer PSM, Yopie Lumoindong mengatakan, pemunduran jadwal itu sangat menguntungkan karena membuat masa recovery timnya semakin panjang. Apalagi, dua kekalahan yang diderita PSM pada laga tandang cukup membuat mental Syamsul Chaerudin dan kawan-kawan turun.
”Saya tidak yakin dengan mental anak-anak bila harus main dalam waktu dekat ini. Mundurnya jadwal ini tentu sangat menguntungkan bagi kami. Setidaknya, masa recovery ini akan kami gunakan untuk melakukan evaluasi dan membenahi kekuarangan yang ada pada tim,” kata Yopie Lumoindong saat dihubungi VIVAnews, Selasa 21 Oktober 2008.
Akibat pilkada di Makassar, dua pertandingan PSM berubah. Partai kontra Persitara yang seharusnya digelar 22 Oktober 2008 diundur hingga 12 November 2008. Sedangkan duel lawan Persib Bandung yang sejatinya digelar 26 Oktober 2008 ditunda hingga 15 November 2008. ”Untuk dua pertandingan ini kami sudah menargetkan sapu bersih,” tegas Yopie.
Tur PSM Makassar ke pulau Jawa pada lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008 memang tak memenuhi taget. Alih-alih merebut minimal tiga poin dari tiga pertandingan, tim berjuluk Juku Eja itu hanya pulang dengan satu poin lewat hasil seri 1-1 ketika bertemu Pelita Jaya Jawa Barat. Sedangkan dua laga lainnya, yakni kontra Persijap dan PSIS berujung pada kekalahan dengan skor 1-3 dan 0-1.
Pelatih PSM, Raja Isa juga memanfaatkan momentun pengunduran jadwal itu untuk membenahi kembali pemain-pemainnya. Termasuk mengembalikan kondisi pemain asingnya, Claudion Pronetto. Belakangan Pronetto banyak mendapat kritik karena kontribusinya yang minim selama di LSI 2008.
Bacok Penjual Nasgor di Cilincing hingga Tewas, Bucing Terancam Hukuman 15 Tahun Bui
Pelaku MM alias Bucing berulah konyol sebelum membacok korban AF. Saat itu, ia menggeber knalpot motor ke kelompok korban yang tengah bangunkan sahur.
