Pemilihan Presiden 2009

SBY-Boediono Hindari Kampanye Menyerang

VIVAnews - Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, menghindari kampanye menyerang dan kampanye hitam. "Dari dulu Presiden SBY selalu menggunakan yang lurus-lurus saja," kata Andi Mallarangeng, Juru Bicara Presiden yang juga Ketua Partai Demokrat.

"Kami tidak menggunakan black campaign. Kalau calon-calon presiden lain terserah. Presiden SBY mungkin hanya sekali-kali meluruskan kalau ada informasi yang tidak benar," katanya di rumah SBY, Cikeas, Bogor, Senin 25 Mei 2009.

Andi menyebutkan, SBY berkomitmen menjalankan kesepakatan dengan calon presiden yang sekarang masih Wakil Presiden, Jusuf Kalla, untuk menjunjung tinggi etika politik. "Tetap berkomitmen menjalankan pemerintahan sampai akhir masa jabatan," ujarnya.

Etika politik yang dimaksud, kata Andi, tentu saja untuk berkompetisi secara adil dan tidak saling menyerang. Dan terbukti, ujar Andi, keduanya masih bisa bersama-sama menjalankan roda pemerintahan.

Sejak mencalonkan diri sebagai presiden, Jusuf Kalla beberapa kali melontarkan kritik baik secara eksplisit atau implisit terhadap calon wakil presiden Boediono. Jusuf Kalla pula yang memantik polemik neoliberal sehingga membuat kubu SBY-Boediono yang diwakili Rizal Mallarangeng memintanya untuk lebih santun.

Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta
Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Yogyakarta (dok istimewa)

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Petugas Lapas Kelas IIA Yogyakarta menggagalkan dua kali penyelundupan pil koplo dari pengunjung kepada warga binaan, salah satunya bermodus menyembunyikan pil di betis.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024