VIVAnews - Scarlett Johansson boleh saja bangga menjadi aktris yang pernah menyabet aktris terbaik di Bafta Award dan Festival Film Venice lewat film 'Lost in Translation'. Tetapi, dia gagal menjadi sutradara.
Pemeran 'Vicky Cristina Barcelona' ini masih kedodoran dalam menyutradai film. Impian Scarlet menjadi sutradara malah hancur berantakan. Potongan film garapannya ditolak. Film yang Scarlet sutradarai diedit besar-besaran dari versi akhirnya.
Scarlett terlibat proyek pembuatan film 'New York, I Love You'. Film tersebut merupakan serangkaian kisah cinta yang digarap oleh beberapa sutradara. Scarlett dan Natalie Portman ikut andil dalam penggarapan film itu. Sejumlah bintang Hollywood lain turut jadi sutradara dadakan.
Nyatanya, menjadi sutradara tidak segampang yang dipikirkan Scarlett. Debut Scarlett menjadi sutradara kelihatannya gagal. Emmanuel Benbihy, produser 'New York, I Love You', berkeras bagian film yang digarap aktris 24 tahun itu terlalu terkonsep.
Produser itu menganggap, potongan film garapan Scarlett itu tidak cocok jika digabungkan dengan kisah film yang tersisa. "Cerita itu tidak secara spesifik melibatkan hubungan interpersonal," kata si produser.
Film Scarlett juga dianggap terlalu terkonsep untuk menjadi film hitam putih. Juga terlalu ekstrim, dibandingkan dengan film lain. Scarlett datang pada sang produser dengan sejuta ide. Tapi, sang produser menganggap ide Scarlett tersebut terlalu dipaksakan kendati ceritanya unik. Alur filmnya pun seolah disesuaikan dengan rangkaian cerita 'New York, I Love You' yang lain.
"Aku sangat tertarik dengan idenya. Tapi, setelah sebulan proses pengeditan, aku harus akui, itu adalah keputusan editorial," ujar Emmanuel. Demi narasi dan komposisi yang sejalan, terpaksa cerita Scarlett tidak dipakai.
Akhirnya Letkol Danu Resmi Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gantikan Raja Aibon Kogila
Serah terima baru saja dilaksanakan di lapangan Sadelor.
