Konflik Thailand-Kamboja

Malaysia Berencana Jadi Penengah

VIVAnews - Pemerintah Malaysia berencana menengahi konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja yang dalam dua hari terakhir telah merenggut korban jiwa dan berisiko menjadi perang terbuka. Demikian ungkap pejabat senior Malaysia, Jumat 17 Oktober 2008.

Seorang asisten menteri luar negeri Rais Yatim mengungkapkan bahwa dia akan meminta persetujuan kabinet untuk mengunjungi Kamboja dan Thailand, yang selama ini bersitegang atas kepemilikan wilayah di sekitar kompleks candi kuno Preah Vihear. Wilayah itu terletak di perbatasan kedua negara, tepatnya di sebelah tenggara Thailand dan ujung utara Kamboja.

Sebelumnya, Rais, seperti dikutip kantor berita Bernama, mengatakan bahwa Malaysia harus melakukan upaya apapun untuk mencegah situasi [di wilayah konflik] menjadi tidak terkendali. "Kami akan mempelajari situasi secara dekat terutama kompleks candi Preah Vihear di jalur perbatasan kedua negara, dan bila kabinet memberi lampu hijau, saya akan menuju Kamboja," kata Rais.

Asisten Rais membenarkan komentar tersebut. Selain itu Rais dikabarkan telah berkonsultasi dengan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Negara Asia Tenggara, Surin Pitsuwan, mengenai tawaran Malaysia untuk menengahi konflik antara Thailand dan Kamboja. 

Dalam perundingan Kamis lalu, komandan pasukan Thailand dan Kamboja sepakat mencegah baku tembak seperti yang terjadi Rabu kemarin dan sebaliknya akan menggelar patroli bersama di wilayah yang dipersengketakan kedua negara di dekat perbatasan. Namun belum ada pembicaraan lanjut mengenai penghentian baku tembak untuk jangka panjang.

Hasil perundingan tersebut merupakan kemajuan yang diraih Thailand dan Kamboja setelah bersitegang memperebutkan wilayah di sekitar kompleks candi kuno dekat perbatasan kedua negara.Perundingan tersebut dilakukan sehari setelah baku tembak di wilayah sengketa sekitar kompleks candi kuno Preah Vihear Rabu lalu dengan menewaskan dua prajurit Kamboja dan sejumlah tentara Thailand luka-luka. 

Thailand dan Kamboja yang bertetangga kembali bersitegang setelah badan PBB urusan budaya, UNESCO, 7 Juli 2008 menganugerahkan penghargaan Warisan Dunia atas kompleks candi Preah Vihear yang terletak di perbatasan kedua negara. Pengadilan Mahkamah Internasional tahun 1962 memutuskan bahwa candi tersebut merupakan hak Kamboja. Namun wilayah di sekitar kompleks candi masih jadi bahan rebutan dengan tetangga Kamboja, Thailand.

Situasi jadi memanas saat 1000 tentara Kamboja dan Thailand saling berhadapan selama enam pekan di wilayah perbatasan. Padahal Agustus lalu kedua pihak sepakat mengurangi jumlah pasukan di dekat wilayah yang bersengketa. (AP)

Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya
Gelombang tinggi laut terjang pesisir pantai (foto ilustrasi)

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 20 hingga 21 A

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024