Pemilu Presiden 2009

Kalla Kumpulkan Sejumlah Tokoh Golkar

VIVAnews - Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla, menerima banyak tamu di Istana Wakil Presiden. Tamu-tamu Kalla itu secara bergiliran datang ke Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 21 April 2009. Tamu yang pertama datang pada pagi hari adalah Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar, Muladi dan Andi Mattalatta.

Muladi yang juga Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional serta Andi Mattalatta sekaligus Menteri Hukum dan HAM, tiba pagi tadi. Menjelang siang, tamu Kalla semakin bertambah.

Tamu-tamu Kalla yang juga datang antara lain Ketua Dewan Penasehat Golkar, Surya Paloh, anggota Dewan Penasehat Golkar, Tanri Abeng, kader Golkar yang juga Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, dan Wakil Ketua MPR yang juga adik ipar Kalla, Aksa Mahmud.

Bahkan, kader Golkar yang juga mantan Menteri Hukum dan HAM, yang kini menjabat Duta Besar RI untuk Rusia, Hamid Awaluddin, ikut hadir dalam pertemuan di kantor Kalla. Bila dilihat dari tamu yang hadir, Kalla sedang mengumpulkan kader Golkar dari kubu Iramasuka. Tampak pula hadir Ketua BKPM, Muhammad Lutfi.

Pada waktu yang hampir bersamaan, Yudhoyono di Kantor Presiden sedang menggelar rapat terbatas soal bidang ekonomi. Biasanya, dalam rapat terbatas bidang ekonomi, Jusuf Kalla tak pernah absen.

Suasana politik semakin dinamis. Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono baru saja menggelar jumpa pers. Yudhoyono membantah dirinya sudah menolak atau menerima salah satu kandidat calon wakil presiden.

"Tidak benar ada isu bahwa hampir pasti bersama itu, atau SBY setuju cawapres X, dan SBY tidak setuju cawapres tertentu, itu belum. Dua-duanya juga belum, tidak setuju dengan tokoh A, tidak setuju dengan tokoh B," kata Yudhoyono di halaman Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 21 April 2009.

Niat Mulia Maarten Paes untuk Timnas Indonesia
Plt Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Chatarina Muliana.

Peserta UTBK Diimbau Waspada Penipuan Janji Kelulusan

Para peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dihimbau untuk tidak terjebak dalam bujukan untuk membeli kelulusan dengan membayar sejumlah uang.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024