VIVAnews - PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA) dikabarkan sedang menyiapkan dana sebesar Rp 15 miliar untuk membeli kembali (buy back) sahamnya di pasar.
Menurut sumber, hal itu terpicu harga perseroan yang sudah terkoreksi tajam di bawah harga penawaran saham perdana (IPO). "Ini adalah salah satu opsi yang dipilih IATA untuk menarik kembali harganya di pasar," jelasnya.
Selain itu, rencana perseroan memasuki industri penerbangan komersial dari sebelumnya bisnis penerbangan komersial tidak berjadwal (charter) dalam waktu dekat turut menjadi katalis penguatan harga.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan IATA Joe Denie kepada VIVAnews Kamis, 16 Oktober 2008 mengatakan, sampai saat ini belum ada rencana tersebut. Apalagi, aksi pembelian kembali saham bersifat himbuan bukan menjadi keharusan.
Namun, dia mengakui, dalam waktu dekat perseroan akan menggarap penerbangan komersial. Sebab, IATA sudah mendapatkan izin dari Departemen Perhubungan. "Tunggu saja tanggal mainnya," ujar Joe.
Pada perdagangan Kamis, IATA berada di level Rp 50. Saham perseroan tercatat sedang tidak ditansaksikan pada hari ini.
Menurut analis Perum Pegadaian Deni Hamzah, saham IATA belum ada sentimen hingga saat ini, meski ada kabar rencana buy back di pasar. Sebab, perseroan kurang menginformasikan aksinya kepada publik. "Saham ini, tipenya hanya bergerak kalau saham satu grupnya (PT Bhakti Investama Tbk) sedang main," jelasnya.
Sedangkan rencana masuk bisnis reguler, kata dia, juga belum ada kejelasan lebih lanjut dari perseroan mengenai kesiapannya. Sebab, tidak terdengar kabar perseroan akan membeli pesawat komersil atau pencadangan dana untuk itu.
Pada semester pertama 2008, perseroan mencatat pendapatan usaha Rp 122,49 miliar dan laba bersih mencapai Rp 2,31 miliar.