Alamat: Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara: Jl. P. Diponegoro No. 30, Medan
Telepon: 061 - 4567611
Fax: 061 - 4567611
Email: kpde@sumutprov.go.id
Website: www.sumutprov.go.id
Provinsi Sumatera Utara terdiri atas 60,5 persen lautan dan 39,5 persen daratan. Sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di Pulau Nias, pulau-pulau Batu serta beberapa pulau kecil, baik di bagian barat maupun bagian timur pantai pulau Sumatera. Sebelah utara Provinsi Sumatera Utara berbatasan langsung dengan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, di sebelah timur berbatasan dengan Negara Malaysia di Selat Malaka, di sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Riau dan Sumatera Barat, dan di sebelah barat berbatasan dengan Samudea Hindia.
Jumlah penduduk sebesar 13,1 juta jiwa (Oktober 2008) dengan tingkat kepadatan penduduk (2008) sebesar 180 kilometer persegi. Jumlah angkatan kerja sebanyak 8,92 juta jiwa dengan jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 5,54 juta jiwa. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 9,10 persen atau 554,54 ribu jiwa. Jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 sebanyak 1,6 juta orang (12,55 persen) dimana 58,44 persen berada di pedesaan. Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2009 sebesar Rp 905.000
Provinsi Sumatera Utara dikepalai oleh Gubernur H. Syamsul Arifin, SE dengan Wakil Gubernur Gatot Pujo Nugroho, ST.
SUMBER DAYA ALAM
Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan
Luas areal pertanian meliputi sawah irigasi seluas 135.872 ha, sawah non irigasi teknis seluas 141 ribu ha, dengan saluran irigasi primer, sekunder dan tersier sepanjang 820 ribu meter dengan produksi 3,1 juta ton padi dan 1,3 juta ton palawija, hortikultura dan sayur-sayuran.
Luas perkebunannya adalah 1,5 juta ha, dengan hasil produksi total 600 ribu ton. Komoditas unggulan adalah karet, coklat, teh, kelapa sawit, kelapa, kopi, cengkeh, kayu manis, dan tembakau.
Hasil perikanan mencapai 917 ribu, yang berasal dari perikanan laut (331 ribu ton), produksi perairan rawa, danau dan sungai (12 ribu ton) dan perikanan budidaya (388 ribu ton).
Kehutanan
Luas hutan mangrove sebesar 103 ribu ha dan total luas wilayah hutan sebesar2,4 juta ha, yang terdiri hutan lindung (1,3 juta ha) dan hutan produksi terbatas (1 juta ha). Dengan produksi di luar kawasan Hak Pengelolaan Hutan (HPH) adalah kayu bulat (112 ribu m3), kayu gergajian (34 ribu m3), kayu olahan (187 ribu m3), dan rotan (600 ton).
Pertambangan
Tabel 1
Jenis Tambang dan Lokasinya
No | Jenis Tambang | Lokasi | Cadangan |
1 | Batubara | Kabupaten Mandailingnatal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Langkat, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Nias, | 23,45 juta ton |
2 | Panas Bumi | Kabupaten Karo, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan | 1380 MW |
3 | Minyak bumi | Kabupaten Langkat, Kabupaten Nias | 15 MMSTB |
4 | Gas bumi |
| 470 BSCF |
5 | Timah putih | Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Labuhan Batu | - |
6 | Barit | Kabupaten Tobasamosir |
|
1 | Bauksit | Kabupaten Labuhan Batu | 27.647.399 ton |
7 | Belerang | Kabupaten Mandailingnatal, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Samosir, Kabupaten Karo, | 428 ribu ton |
8 | Besi | Kabupaten Nias, Kabupaten Mandailingnatal | - |
9 | Emas | Kabupaten Mandailingnatal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Dairi, Kabupaten Humbanghasundutan, Kabupaten Langkat | - |
10 | Perak | Kabupaten Mandailingnatal, Kabupaten Tapanuli Selatan | - |
11 | Tembaga | Kabupaten Mandailingnatal, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Humbanghasundutan, | - |
12 | Tembaga | Kabupaten Mandailingnatal, Kabupaten Dairi | - |
13 | Mangan | Kabupaten Mandailingnatal | - |
14 | Merkuri | Kabupaten Deliserdang | - |
15 | Platina | Kabupaten Mandailingnatal | - |
16 | Seng | Kabupaten Mandailingnatal, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Dairi, | - |
17 | Timbal | Kabupaten Nias, Kabupaten Mandailingnatal, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Dairi, Kabupaten Tapanuli Selatan | 9600 t |
KONDISI EKONOMI MAKRO TRIWULAN III-2009
Perekonomian pada triwulan ini menunjukkan pertumbuhan yang positif sebesar 4,17% (yoy), meskipun pertumbuhan ini melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 4,57% (yoy). Pertumbuhan didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga, terutama masa persiapan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri. Kecuali itu, sektor pertanian diperkirakan relatif sedikit membaik seiring dengan perkiraan produksi menjadi 3,48 juta ton meningkat 3,85% dari perkiraan produksi pada triwulan II 2009, sebanyak 3,46 juta ton. Tingkat inflasi pada triwulan ini, sebesar 3,31% (qtq) lebih besar dibandingkan triwulan sebelumnya, sebesar negatif 0,18%, dan pada triwulan I-2009, negatif 0,73%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional pada triwulan III-2009 sebesar 2,07%. Daya serap APBD hingga akhir Juni sebesar Rp1,23 triliun (33,88%) dari total APBD Rp3,62 triliun, dengan masing-masing rincian belanja langsung Rp354,27 miliar dan belanja tidak langsung Rp743,16 miliar. Pemerintah Provinsi Sumut optimis pada akhir September 2009 daya serap APBD akan meningkat sampai 50%. Khusus belanja modal yang terkait dengan tender pengadaan barang dan jasa saat ini baru terserap sekitar 15,73% (Rp712,74 miliar) dan diperkirakan meningkat menjadi 35,57% pada akhir September 2009.