Update

Mandiri Kesal, Lelang Benua Indah Gagal Terus

VIVAnews - PT Bank Mandiri Tbk akan terus melakukan pelelangan dalam penyelesaian kredit macet obligor-obligor kakap. Setidaknya terdapat empat obligor besar yang akan diselesaikan tahun ini.

Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo mengatakan Bank Mandiri akan menyelesaikan kredit macet secara tepat. Proses penjualan atau lelang aset obligor akan terus dilakukan tahun ini.

Pertama, Benua Indah Group, dimana asetnya berupa perkebunan kelapa sawit milik Benua Indah Group dilelang dengan harga bawah (floor price) sebesar Rp 350 miliar. Benua Indah Group memiliki kewajiban kepada Mandiri sebesar Rp 480,7 miliar. Agus kesal karena pemilik Benua Indah selalu bisa menghindar dari kewajibannya.

"Satu perusahaan yang secara hukum wanprestasi, tidak kooperatif, eksekusinya selalu gagal," tandasnya di Jakarta, Senin, 30 Maret 2009.

Gugat Cerai Teuku Ryan, Berapa Nominal Nafkah Anak yang Diajukan Ria Ricis?

Agus tidak menjelaskan alasan kekecewaannya. Namun, informasi yang berkembang menyebutkan pemilik Benua Indah adalah seorang pengusaha yang dekat dengan petinggi negeri ini sehingga diduga sebagai pemicu gagalnya upaya pelelangan tersebut.

Kedua, Domba Emas yang mempunyai utang sebesar Rp 3,3 triliun. Bank pelat merah itu terus mencari investor yang mau membeli aset Domba Emas.

Ketiga, Suba Indah, saat ini sudah pailit, namun yang berhak menjual pabriknya adalah kurator. Kurator sendiri sudah melakukan lelang sebanyak 3 kali namun belum ada pembeli yang sepakat mengenai harga.

Rencananya dalam waktu dekat akan dilakukan lelang ulang ke 4. Namun selain pabrik, Mandiri juga mengantongi aset di luar lelang yang dilakukan oleh kurator yaitu area di Bojonegara di Tangerang-Banten senilai Rp 25 miliar.

Utang Suba Indah sendiri sebesar Rp 680 miliar, sementara pabrik Suba Indah dijual Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar pada waktu itu belum ada yang berminat.

Keempat, Jayanti, yang berharga untuk dijual adalah Jayanti Plaza di Tanah Abang. Lelang itu terkendala karena Kantor Pajak meletakkan sita, sehingga belum bisa dilelang. "Jayanti tetap dilelang terus."

Bank Mandiri terus melakukan penagihan dengan keras sehingga tahun lalu bisa mengumpulkan Rp 1,95 triliun. Tahun ini Bank Mandiri menargetkan dapat mengumpulkan Rp 3 triliun dari penagihan kredit macet itu.

Untuk menjaga NPL, Bank Mandiri melakukan strategi dengan berhati-hati memilih nasabah baru, memantau nasabah yang ada agar tidak mempunyai masalah, dan jika ada permasalahan ditangani secara tepat.

Bank Mandiri akan terus menjaga kualitas kreditnya dengan melakukan restrukturisasi secara aktif. Hal itu dikarenakan adanya trend kenaikan NPL jika tidak dijaga secara baik. Beberapa debitur yang mempunyai eksposure terhadap ekspor sudah mulai melakukan pembicaraan restrukturisasi kredit.

Terkuak, Usia Janin Wanita Hamil di Kelapa Gading yang Tewas Dibunuh
Cawapres pemenang Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka mendatangi Prabowo dengan membawa koper, Selasa, 23 April 2024 malam

Malam-malam, Gibran Bawa Koper ke Rumah Prabowo di Kertanegara

Calon Wakil Presiden (cawapres) pemenang Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka menemui Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Selasa, 2

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024