VIVAnews - Penjualan Toyota Avanza menembus 275 ribu unit dalam lima tahun sejak peluncuran perdananya 2004 silam. Besarnya permintaan konsumen menjadikan varian produk PT Toyota Astra Motor merajai pangsa pasar mobil di kelasnya dan penjualan mobil di Indonesia.
Toyota Astra Motor optimistis, target penjualan tahun ini akan terpenuhi karena pangsa pasar (market share) Avanza Januari hingga September 2008 sudah mencapai 49,8 persen dengan penjualan 60.104 unit.
Menurut Presiden Direktur Toyota Astra Motor Johnny Darmawan, meski produksi setiap tahun terus tumbuh pesat, tapi tetap saja belum mampu memenuhi antusiasme konsumen. "Kami minta maaf, sekaligus berterimakasih atas kepercayaan masyarakat menjadi pelanggan kami walau harus menunggu inden mobil dua hingga tiga bulan," kata dia saat peluncuran New Avanza di Gran Melia Hotel Selasa, 14 September 2008.
Dia menjelaskan, produksi Avanza pada periode 2004-2005 mencapai 50 ribu unit per tahun dan meningkat menjadi 70-80 ribu unit pada periode 2007 hingga 2008. "Target penjualan Avanza tiga bulan ke depan 120-150 ribu unit masih bisa tercapai," tambah Johnny.
Pangsa pasar Toyota kata Johnny, juga tumbuh signifikan sejak 2004. Tercatat, Januari-September 2008 sebesar 49,8 persen dengan total penjualan 120.612 unit. Market share 2007 dan 2006 masing-masing 52,1 persen dan 50,6 persen. Adapun total penjualan dari varian Toyota hingga September 2008 menembus 466 ribu unit dan menyisakan target 250 ribu unit hingga akhir tahun.
Sementara itu, dia mengakui, dengan tren perubahan ekonomi yang tengah berlangsung akan ada penurunan pangsa pasar pada 2009. Saat ini, Toyota Astra Motor mempunyai market share 35 persen dengan target produksi mencapai 600 ribu unit. "Tahun depan diperkirakan pasar kita menurun dengan jumlah penjualan maksimal 500 ribu unit," jelas Jhonny.
Sedangkan Direktur Marketing Toyota Astra Motor Joko Trisanyoto menyebutkan, masih kaburnya masa depan perekonomian tahun depan membuat pihaknya akan melakukan beberapa antisipasi. Salah satunya, dengan mengurangi stok berupa barang jadi agar mengurangi biaya. "Kita hanya memproduksi sesuai permintaan, sehingga lebih hemat biaya," ujarnya.
Strategi lainnya tambah dia, menegosiasi ulang bahan baku yang berasal dari impor yang bersifat global. Efisiensi internal itu sebagai antisipasi atas perubahan eksternal yang tidak dapat dipengaruhi perusahaan. "Konsentrasi kita pada peningkatan penjualan, sambil melihat bagaimana perbaikan kondisi pasar dan ekonomi," jelas Joko.
VIVA.co.id
29 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah menyiapkan layanan Bengkel Siaga untuk mobil dan sepeda motor yang tersebar di 66 titik guna menyambut mudik lebaran 2024.
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
YouTuber asal Korea Selatan yakni Tzuyang datang ke Indonesia dan mukbang di beberapa tempat makan, salah satunya di tempat makan kaki lima kawasan Menteng, Jakarta Pusat
21 Tahun Lalu Diboikot Rhoma Irama, Inul Daratista Tetiba Ungkit Soal Baju buat Goyang Ngebor
JagoDangdut
14 menit lalu
Sudah 21 tahun berlalu sejak peristiwa ia diboikot Rhoma Irama. Inul Daratista kembali menjadi sorotan setelah memamerkan baju ngebor yang membuat kontroversi
Selengkapnya
Isu Terkini