VIVAnews - Dua kebakaran besar yang didorong oleh angin Santa Ana yang berhembus kencang, membakar perumahan dekat Los Angeles, California, Senin 13 Oktober atau Selasa 14 Oktober WIB. Evakuasi terpaksa dilakukan diantara kepungan asap dan lalu lintas di jalan bebas hambatan yang padat.
Api telah menghanguskan rumah-rumah dan menyebabkan setidaknya dua orang tewas. Menjelang petang, para penduduk diperingatkan untuk tetap tinggal dengan kewaspadaan penuh pada malam hari karena angin diramalkan akan bertiup dengan kecepatatan 60 mph atau 96 km/jam
Lebih dari 1000 petugas pemadam kebakaran dengan 9 balon air dijatuhkan dari udara, berjuang untuk menaklukan api di lahan seluas 4.700 acre atau sekitar 1900 hektar di Marek Fire timur laut ujung dari San Fernando Valley, dan 5000 acre atau sekitar 2020 hektar di Sesnon Fire di ujung barat. Api ini berpotensi untuk bergerak dari posisinya sekarang, sejauh Pantai Pacific (Highway), kata Kepada Pemadam Kebakaran Kota Los Angeles P.Michael Freeman.
Angin bertiup dengan kecepatan 45 mph atau 72 km/jam dan meningkat menjadi 70 mph atau 112 km/jam pada tengah hari. Ramalan cuaca memperkirakan kecepatan angin akan berkurang pada petang hari dan akan menguat lagi menjadi 60 mph atau 96 km/jam setelah pukul 23.00.
“Kami memperingatkan penduduk untuk tetap waspada di malam hari, karena api bisa bergerak dari sini menuju laut dalam waktu 2-3 jam,” kata Supervisor Kota Los Angeles Zev Yaroslavsky.
Pejabat setempat menegaskan bahwa lebih dari 30 rumah mobil terbakar di Marek Fire dan kru TV yang meliput dari helikopter menghitung ada 10 rumah yang hangus di Sesnon Fire. Lebih dari 15 mil persegi atau sekitar 38 kilometer persegi lahan terbakar akibat gabungan dari kedua api tersebut.
Sekitar 1200 orang dievakuasi dari Marek Fire. “ Kami mengerahkan tentara untuk turut membantu tapi belum juga berhasil menghentikan api, “ kata Kepala Batalion Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles, Mario Rueda. “ Api adalah penguasa disini, dan memaksa kami melakukan apa yang diinginkannya.”
Kemenangan Prabowo-Gibran Diharap Jadi Peluang Kembangkan Ekonomi Berbasis Laut
Pasangan Prabowo-Gibran bakal memimpin Indonesia periode 2024-2029 setelah MK menolak seluruh permohonan terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.
