Bocah Gantung Diri di Jagakarsa

Riri, Bukan Bocah Pertama yang Gantung Diri

VIVAnews - Upaya bunuh diri Rameswari alias Riri, 6 tahun siswa SDN 04 Jagakarsa, Jakarta Selatan dengan menggantung diri menambah daftar panjang kasus bocah yang berniat menghabisi nyawanya sendiri.

Berdasarkan riset yang dilakukan VIVAnews, Selasa, 13 Oktober 2008, sebelum Riri, banyak bocah yang telah menempu jalan pintas ini.

Sebut saja Candra Erika Prasetya, 11 tahun. Murid Kelas V SD Wonokerto 1, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang, nekat menggantung diri di teras rumahnya pada 30 Juli 2008 lalu.

Kejadian itu dipergoki tetangganya, Damun dan Sudibyo, ketika sedang lewat di samping rumahnya. Candra bunuh diri karena malu tidak naik kelas. Terlebih lagi, Candra kerap dimarahi orang tua asuhnya Saripin, yang juga kakak ayahnya.  Candra diasuh Saripin, karena kedua orang tuanya, Suratmin dan Suyatmi, bercerai beberapa tahun lalu.

Pada tahun yang sama sebelumnya kasus gantung diri juga dilakukan Teguh Misnadi, 11 tahun.  Bocah malang yang masih duduk di kelas 5 SD Negeri Pupus II itu ditemukan sudah dalam keadaan tewas menggantung di tiang penyangga rumahnya di Desa Pupus, Kecamatan Lambean, Magetan, Jawa Timur

Korban pertama kali ditemukan oleh Yadi, Kepala Sekolah SDN Pupus II, yang berniat menjenguk korban karena tidak masuk sekolah selama dua hari.

Korban nekat bunuh diri karena kurang perhatian dari orang tua dan kondisi perekonomian yang serba kekurangan. Korban sejak kecil sudah ditinggal ibunya Warnui 40 tahun , dan sampai dia beranjak sekolah ibunya tidak pernah datang ke rumah.

Aksi nekat juga pernah dicoba Eko Haryanto, 13 tahun. Siswa kelas VI SD Kepunduhan 01, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal pada 2 Mei 2005 silam. Korban dipastikan meregang nyawa jika tidak kepergok ibunya saat gantung diri.

Eko ditemukan menggantung diri menggunakan selendang di ruang tamu rumah mereka oleh ibunya, Ruwet Dioni. Tindakan nekatnya karena malu gara-gara menunggak uang sekolah selama sembilan bulan. Setiap bulan, Eko dikenai pungutan sejumlah Rp 5.000.

Dua tahun lalu, kasus serupa juga terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ketika itu, Haryanto, siswa SD Negeri Sanding IV, Kabupaten Garut mencoba bunuh diri dengan menggantungkan tubuhnya dengan kawat di kusen belakang rumahnya.

Haryanto malu lantaran orangtuanya hanya sebagai buruh pikul yang tidak mampu memenuhi permintaannya membayarkan biaya ekstrakurikuler yang diminta sekolah.

Dengan banyaknya kasus bunuh diri ini, seakan kejadian tragis ini tidak berhenti. Semoga saja Riri menjadi korban terakhir!

Putra Tamara Bleszynski Ditabrak Orang Tak Bertanggung Jawab di Depan Rumah
Universitas Negeri Semarang (Unnes)

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

Kepala Humas Universitas Negeri Semarang (UNNES), Rahmat Petuguran mengatakan ada 27 mahasiswa UNNES yang mengikuti Ferienjob di Jerman

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024