VIVAnews - Harga minyak mentah diperkirakan kembali melambung seiring rencana organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) mengurangi produksinya. Minyak bisa naik ke US$ 120 per barel.
"OPEC tidak menginginkan harga serendah itu, oleh sebab itu akan mengurangi produksinya," ujar pengamat minyak Kurtubi kepada VIVAnews, di Jakarta, Selasa 14 Oktober 2008.
Kurtubi mengatakan, jika OPEC mengurangi produksinya, dan krisis AS terus berlangsung, maka harga minyak hanya naik ke US$ 90 per barel. Namun, jika krisis tidak berlangsung lama, maka harga minyak diperkirakan bisa melambung ke US$ 110 - 120 per barel. Akan tetapi, menguatnya dolar Amerika terhadap mata uang lain, terutama euro, masih menekan laju kenaikan harga minyak.
Harga minyak mentah jenis Crude Oil di New York Mercantile Exchange (Nymex) pagi ini berada pada US$ 82,73 per barel. Harga ini termasuk rendah jika dibandingkan beberapa waktu lalu yang sempat menyentuh US$ 147 per barel.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Puluhan warga Desa Pakel Kecamatan Licin Banyuwangi yang mayoritas merupakan emak-emak bersuka cita usai menandatangani kemitraan dengan perkebunan PT Bumisari.
Bahwa Pada hari Kamis, tanggal 25 April 2024 sekira jam 17.00 wib, anggota Satresnarkoba Polres Bondowoso telah mengamankan dua orang berinisial AN saat berada di Garduin
Aplikasi penghasil uang terbukti memberi Anda uang atau saldo gratis untuk melakukan berbagai aktivitas di dalamnya, seperti bermain game, menonton video, mengisi survei,
Serap Ribuan Tenaga Kerja, Pj Gubernur Jatim Adhy Lakukan Ground Breaking Pabrik KT&G di Pasuruan
Jatim
25 menit lalu
Ground breaking pembangunan pabrik ke 2 dan 3 Korea Tomorrow & Global (KT&G) dilakukan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono melalui anak perusahaannya....
Selengkapnya
Isu Terkini