VIVAnews - Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan rencana pembelian saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) oleh konsorsium PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih sebatas wacana. Kedua BUMN tersebut belum pernah melaporkan rencana aksi korporasi tersebut.
Dua BUMN tambang tersebut diberitakan tengah menjajaki kemungkinan membeli 35 persen saham Bumi Resources. Konsorsium BUMN itu masih menyiapkan dana kas internal untuk mendukung aksi korporasi itu.
"Rencana itu baru wacana, belum ada laporan ke BUMN. Tapi, jika mereka sudah membuat keputusan akan dibicarakan, karena tindakan mereka harus memberi solusi bagi pasar," ujar Menneg BUMN Sofyan Djalil di kantornya Jakarta, Jumat, 10 Oktober 2008.
Sofyan menilai, pemerintah akan mendukung langkah konsorsium BUMN membeli saham Bumi Resources, jika itu merupakan solusi komersial dan investasi yang menguntungkan. Namun, pemerintah tidak akan menginstruksikan pada harga berapa saham Bumi Resources dapat dibeli.
Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang Bimo Budi Satriyo mengatakan, saat ini perseroan belum pernah mengajukan secara resmi kepada kementerian BUMN terkait wacana pembelian saham Bumi.
"Tapi, kalau memang menguntungkan akan kami kaji. Apalagi, Antam juga berencana membangun PLTU batu bara," jelas dia kepada VIVAnews.