Mengelola Isi Kocek di Tengah Krisis

VIVAnews - Imbas gempa finansial di Amerika Serikat semakin terasa di Indonesia. Jika krisis terus berlanjut, tidak hanya keuangan institusi atau lembaga saja yang kena imbasnya, keuangan keluarga juga bisa ikut terguncang akibat kehilangan pekerjaan atau tingginya harga kebutuhan pokok.

Lalu apa yang harus dilakukan di tengah krisis agar keuangan keluarga tidak ikut keteteran? Mike Rini, perencana keuangan dari Mike Rini & Assosiates mengingatkan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengendalikan gaya hidup dengan menghindari konsumerisme.

 Sebab keputusan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuannya (BI rate) dari 9,25 persen menjadi 9,5 persen akan membuat bunga kredit membumbung tinggi, khususnya kredit-kredit konsumtif.

Kedua, tetapkan anggaran untuk investasi. Di tengah kondisi apapun, krisis atau tidak, investasi tetap nomor satu. "Berapa pun tetap harus disisihkan. Idealnya 10-30 persen karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan," katanya kepada VIVAnews, Kamis 9 Oktober 2008.

Investasi ini tidak hanya dalam bentuk tabungan atau portofolio, bisa juga dalam bentuk emas, properti dan lain sebagainya.

Ketiga, tidak menambah utang, terutama pembelian barang melalui kartu kredit jika tidak ingin membayar bunga tinggi yang mencekik leher.

Keempat, pegang erat polis asuransi. Di saat krisis asuransi tetap diperlukan, sehingga bagi yang telah memiliki polis tidak perlu menghentikannya dengan alasan krisis.

Kelima
, mengendalikan pengeluaran yang paling dominan. Krisis biasanya membuat harga-harga melambung tinggi sehingga akan ada tambahan anggaran untuk membeli kebutuhan pokok. Dengan pengendalian pengeluaran yang cermat diharapkan kita tetap survive di tengah krisis.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas
UOB Media Literacy Circle

Rendahnya Literasi Keuangan Picu Meningkatnya Korban Pinjol Ilegal

Tingkat Literasi keuangan yang rendah di Indonesia bagaikan bom waktu yang siap meledak. Hal ini terbukti dengan semakin maraknya kasus masyarakat yang terjerat pinjol

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024