Partai Republika Nusantara

Bermodal Rekor Muri Mengusung Sultan

VIVAnews - Partai Republika Nusantara, disebut singkat Partai Republikan. Partai ini resmi terbentuk pada tanggal 21 Mei 2007, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional, di Cikopo, Tangerang, Banten. Pendirinya terhitung 1.945. Kegiatan ini dikukuhkan Museum Rekor Indonesia sebagai rekor partai dengan pendiri terbanyak terbukti dengan plakat rekor yang terpajang di ruang depan kantor partai di Kompleks Perkantoran Pulomas Blok VI No 1, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur.

Kepemimpinan partai dipegang presidium yang diketuai mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Letnan Jenderal Purnawirawan Syahrir MS. Sekretaris jenderalnya adalah pengusaha percetakan dan dosen di sebuah universitas di Jawa Timur, Yos Sudarso.Adalah Yos yang berperan banyak mendirikan partai berlogo burung garuda kuning keemasan terbang membelah warna hijau dan hitam ini. Yos yang pertama kali mengumpulkan tokoh-tokoh partai dan cendekiawan sehingga berkumpul 1.945 pendiri. “Tapi terutama dari Partai Demokrat,” aku Sumardjo, salah seorang Ketua bidang di DPP Partai Republikan. Jelas saja dari Partai Demokrat, karena Yos sebelumnya adalah mantan Ketua bidang Sumber Daya Manusia Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat.

Di jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) bertaburan sejumlah nama terkenal seperti Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Angkutan Darat (Organda), Murphy Hutagalung, sebagai ketua Bidang; cendekiawan yang juga mantan pengurus Partai Kebangkitan Bangsa, Muslim Abdurrahman; mantan Direktur Utama PT Askes, Orie Andari; dan aktivis pendidikan, Sudharto.

Partai Modern 

Meski diisi wajah-wajah lama, Partai Republikan mengklaim bervisi modern. Selain dipimpin kolektif melalui presidium, Republikan tak membolehkan pengurusnya menjadi calon legislatif. “Ibarat anggota dewan itu penari, pengurus partai itu penabuh gendang,” ujar Sumardjo bermetafora saat ditemui VIVAnews di kantornya, Rabu, 8 Oktober 2008.

Tentu tak sembarang orang bisa menjadi calon legislatif melalui Partai yang mendapat nomor urut 21 dalam Pemilu itu. Republikan menggelar fit and proper test berbasis 3 kriteria: kompetensi, kontribusi dan ketokohan. Kontribusi tentu saja berupa kekuatan modal untuk membiayai kampanye. Jadilah dua artis, Indra Tjipta dan Ray Sahetapy, yang lolos sebagai dua calon yang memenuhi tiga kriteria itu.

Republikan juga bekerjasama dengan sebuah konsultan untuk mendapatkan sertifikat ISO 9002. “Kita saat ini sedang dalam proses mendapat pengakuan ISO 9002 sebagai bukti kita memang
benar-benar serius dalam menjaga mutu.” Namun ketika ditanya soal pendanaan partai, Sumardjo mengelak. Sumardjo hanya menyebut pendanaan partai ini terdiri dari berbagai sumber seperti iuran anggota dan sumbangan para tokoh pendiri. “Ada beberapa tokoh pendiri yang menyumbang untuk mendanai partai ini,” katanya.

Dengan mutu, Republikan yakin akan merebut suara rakyat. Ditambah empat elemen perjuangan yakni pendidikan, kesehatan, usaha mikro dan transportasi, kesejahteraan rakyat dijanjikan akan tercapai. “Infrastruktur dan transportasi penting untuk membangun perekonomian,” jelas Sumardjo. Ekonomi yang dicita-citakan pun ekonomi kerakyatan.

Dukung Sultan Hamengkubuwono X

Melalui rencana mendapatkan ISO itu pula, Republikan dilirik Sri Sultan Hamengkubuwono X. “Kami diminta untuk menjadikan beliau sebagai calon presiden yang kami usung,” ujar Sumardjo. Anggota Dewan Pengurus Republikan lainnya, Muslim Abdurrahman, menyatakan memang baru partai ini saja yang mendukung Sultan sebagai calon presiden. “Baru kami yang bulat mendukung,” kata Muslim yang dikenal dekat dengan penguasa Yogyakarta itu. 21 Oktober 2008 adalah tanggal Republikan mengumumkannya di Yogyakarta.

Demi mendukung Sultan, Republikan menargetkan dalam Pemilu meraih suara 15 persen. “Kami lihat keadaannya sekarang lebih berat,  38 partai. Makanya kita targetkan 15 persen saja. Kalau sudah berhasil sudah syukur. Kita yakin mampu karena kita basisnya grass root,” kata Sumardjo.

Terpopuler: Harga Pemain Timnas Indonesia Paling Mahal, Naturalisasi Shin Tae-yong
Deva Mahenra dan Mikha Tambayong

Nikah Beda Agama, 5 Artis Ini Jalankan Puasa Ramadhan Tanpa Pasangan

Ramadan menghadirkan kesan yang lebih mendalam saat dirayakan bersama keluarga. Namun, berbeda dengan sejumlah artis ini karena memiliki pasangan beda agama.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024