Krakatau Bidik Proyek Migas US$ 500 Juta

VIVAnews - PT Krakatau Steel (Persero) menargetkan pendapatan US$ 300 juta - US$ 500 juta dari belanja modal (capex) proyek hulu migas melalui mekanisme one stop shopping.

Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil

Total belanja proyek hulu migas untuk tahun ini diperkirakan US$ 14 miliar, baik itu pengadaan barang, jasa, maupun teknologi.

"Konsep ini kami kembangkan untuk proyek hulu migas seperti yang sudah dilakukan dengan Pertamina," kata Direktur Pemasaran Krakatau Steel Irvan K Hakim usai seminar "Pemanfaatan Produk dan Jasa PT Krakatau Steel dan Group Melalui Sinergi dengan BP Migas dan Departemen Perindustrian Dalam Rangka Menghadapi Krisis Global" di Hotel Bumi Karsa, Jakarta, Senin 16 Februari 2009.

Melalui konsep ini, Irvan mengatakan, kontraktor kontrak kerja sama dapat memperoleh produk baja Krakatau lebih cepat. "Industri migas yang membutuhkan baja, baik sudah bisa diproduksi Krakatau maupun yang belum, kami punya komitmen untuk mensuplai secara langsung," kata dia.

Selain itu, menurut dia, Krakatau akan lakukan kompilasi ulang sehingga bisa mencocokkan produk dengan model mass, contohnya galangan. "Saat itu pesan, Krakatau siap mendeliver dalam 2 - 3 pekan."

Di tengah tudingan tingginya harga produk baja Krakatau dibandingkan baja impor, Irvan menyatakan Krakatau sudah memperbaiki semua lini dan menyiapkan buffer stock. "Pasti kami akan menyesuaikan harga dengan penurunan harga baja internasional," katanya.

Namun, Irvan menambahkan, harga baja Krakatau diupayakan rasional. Penurunan harga dilakukan mengingat harga baja China ada di posisi US$ 161 di bawah marjinal operating cost pabrik baja seluruh dunia.

"Krakatau tentu akan menyesuaikan harga, karena persediaan bahan baku waktu kami beli dengan harga mahal sudah mulai menipis," kata Direktur Utama Krakatau Steel Fazwar Bujang. 

Pasokan bahan baku produk baja dengan harga yang lebih murah, akan datang pada April 2009. "Sedangkan saat ini utilisasi industri baja tinggal 50 persen," kata Fazwar.

Hingga saat ini Krakatau telah mensuplai produk baja untuk Pertamina, Perusahaan Gas Negara, Chevron, Total, dan Medco. Umumnya produk yang dipakai untuk sumur minyak. Sedangkan target kerja sama akan ditujukan dengan CNOOC.

Sapi Albino Ko Muang Phet.

Thailand Prime Minister Welcomes Albino Buffalo to Government House

Thailand Prime Minister Srettha Thavisin welcomed an extraordinary visitor at his offices, an enormous white buffalo named Ko Muang Phet.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024