Bom Bunuh Diri di Sri Lanka, 27 Tewas

VIVAnews - Serangan bom bunuh diri mengguncang wilayah utara Sri Lanka Senin pagi, 6 Oktober 2008. Insiden tersebut menewaskan 27 orang, termasuk mantan petinggi Angkatan Darat Sri Lanka, Janaka Perera beserta istrinya. Sedikitnya 80 orang terluka akibat ledakan bom tersebut.

Bom meledak di kantor Partai Kesatuan Nasional di kota Anuradhapura, 205 kilometer di sebelah utara Ibukota Colombo, kata juru bicara dari pihak militer, Brig. Udaya Nanayakkara. Ledakan terjadi saat pasukan tentara Sri Lanka terlibat pertempuran dengan kelompok pemberontak Macan Tamil di Kilinochchi di wilayah utara Sri Lanka.

Pelaku bom bunuh diri nampaknya menjadikan Perera sebagai target utama. Selama bertugas di kemiliteran, Perera berhasil memerangi kelompok separatis Macan Tamil. Pelaku mengenakan rompi yang berisi bahan peledak. Dia lalu “memeluk” mantan panglima besar Perera sebelum meledakkan bom. Situs TamilNet menyebutkan bahwa Perera memainkan posisi kunci dalam pengusiran etnis Tamil dari desa-desa di wilayah timur laut Sri Lanka tahun 1984. Perera kemudian menempatkan etnis Sinhalese di daerah bekas etnis Tamil.

Kelompok separatis Macan Tamil telah berjuang sejak tahun 1983 untuk membentuk kemerdekaan sendiri. Merka juga berjuang untuk membebaskan etnis minoritas Tamil dari diskrimasi etnis mayoritas Sinhalese yang mendominasi pemerintahan Sri Lanka. Lebih dari 70 ribu orang telah terbunuh dalam perang antar-etnis tersebut.

Sementara itu, Partai Kesatuan Nasional menyalahkan pemerintah karena mengabaikan permintaan agar Perera mendapat penjagaan yang lebih ketat. “Pemerintah harus bertanggung jawab. Mereka tidak memberikan penjagaan cukup [untuk Perera] karena alasan politik,” kecam seorang staf partai, Tissa Attanayake tanpa menjelaskan lebih lanjut. Hanya beberapa jam sebelum serangan, ledakan bom di ruas jalan di Anuradhapura menewaskan dua  warga dan mencederai yang lain. (ap)



Detik-Detik Wanita ODGJ Ngamuk Rusak Minimarket di Bekasi, Pemotor Dipukuli
YouTuber Daud Kim (Jay Kim)

Buntut Kasus Pembangunan Masjid oleh Daud Kim, Federasi Muslim Korea Ingatkan Hal Ini

Daud Kim telah membeli tanah di daerah Incehon Korea Selatan untuk dibangun sebuah masjid. Namun sayangnya, tindakan Daud Kim banyak ditentang umat muslim Korea Selatan

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024