Penyalahgunaan Teknologi

Google Earth Jadi Andalan Teroris

VIVAnews -Teroris yang menyerang beberapa lokasi di selatan Mumbai, India, minggu lalu menggunakan peta digital dari Google Earth untuk mempelajari peta dan jalan di sekitar target mereka. Hal itu diungkapkan oleh pihak berwajib yang menyelidiki serangan tersebut.

Dari penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian Mumbai, termasuk interogasi terhadap seorang teroris yang tertangkap, terungkap bahwa para teroris sangat terlatih dalam memanfaatkan teknologi seperti telepon satelit dan perangkat GPS. Para teroris diperintahkan untuk mengingat peta jalan-jalan di kawasan Mumbai yang ditampilkan Google Earth untuk memudahkan mereka menemukan target. Dengan bantuan GPS, teroris juga makin mudah mencapai tujuan mereka.

Bukan kali ini saja Google Earth dituduh sebagai perangkat yang berbahaya jika digunakan oleh teroris. Mantan presiden India, A.P.J. Abdul Kalam pernah memperingatkan tahun 2005 lalu bahwa foto-foto satelit dari Google Earth dapat membantu teroris dalam menjalankan serangan. Pihak berwajib di India, Cina, dan negara-negara lain juga sempat khawatir bahwa instalasi militer rahasia mereka bisa terungkap secara luas.

Foto-foto Google Earth memang tersedia secara umum dan dimanfaatkan juga oleh institusi sosial atau kemanusiaan untuk melakukan kegiatannya, kata seorang juru bicara Google pada Computer World, Senin 1 Desember 2008.

Meskipun dilaporkan menggunakan peta Google Earth, lokasi-lokasi yang diserang oleh teroris minggu lalu bukanlah instalasi pertahanan atau instalasi sensitif lainnya. Informasi yang digunakan oleh teroris dari Google Earth seputar lokasi yang mereka serang juga tersedia di peta untuk turis yang mengunjungi Mumbai. Informasi seperti hotel, restoran, kompleks penginapan, stasiun kereta, adalah informasi yang bisa didapatkan oleh turis biasa.

Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali
Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

Gibran membantah pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang menyebutkan Presiden Jokowi dan dirinya sudah masuk ke Golkar

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024