PPP Hadapi Tekanan Bertubi-tubi

VIVAnews - Penetapan Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP Bachtiar Chamsyah menjadi tersangka dinilai ada kaitannya dengan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Bank Century. Anggota Pansus dari PPP berharap agar tekanan ini tidak berdampak di akhir kinerja Pansus.

"Semoga tekanan-tekanan ini tidak akan terlalu mengganggu pandangan akhir fraksi kami di Pansus," kata anggota Pansus dari Fraksi PPP, M Romahurmuziy, saat berbincang dengan VIVAnews, Jumat 5 Februari 2010.

Menurut dia, Fraksi PPP akan tetap berusaha keras semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus ini melalui Pansus Century. Meski tekanan kepada PPP, lanjut dia, ini bukanlah yang pertamakalinya.

Kasus lain yang juga menekan PPP adalah kasus yang menjerat Endin Soefihara. "Bagi PPP ini tekanan bertubi-tubi. Itu juga berdampak psikis bagi Pansus," kata Sekretaris Fraksi PPP ini.

Dia juga menilai, Endin Soefihara dan Bachtiar Chamsyah adalah tokoh-tokoh senior di PPP. Maka itu, PPP mengaku ini adalah tekanan bagi partai.

Lindungi Kesehatan Pekerja, Kemnaker Ajak Perusahan Aktif Tanggulangi Tuberkolosis di Tempat Kerja

Endin Soefihara sudah menjadi tersangka kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom. Endin merupakan mantan anggota Fraksi PPP yang pernah duduk di Komisi Bidang Perbankan DPR.

Dalam kasus ini KPK telah menetapkan empat tersangka. Selain Endin, Komisi juga menetapkan Hamka Yandhu, Dudhie Makmun Murod dan Udju Djuhaeri sebagai tersangka.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bachtiar Chamsyah diduga melanggar Pasal 2 ayat 1, 3, dan 11 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 KUHP ayat 1 kesatu.

KPK telah meningkatkan status pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan mesin jahit dan sapi di Departemen Sosial ke tingkat penyidikan. KPK pun sudah menetapkan sejumlah tersangka.

ismoko.widjaya@vivanews.com

Kenang Jenderal Wismoyo, Prabowo: Ajaran Beliau Bawa Saya Sampai Mendapat Mandat Rakyat
Presiden Iran Ebrahim Raisi

Ancaman Mengerikan dari Presiden Iran Jika Israel Lakukan Hal Ini

Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengancam Israel dengan konsekuensi 'mengerikan'. Raisi menegaskan, jika Israel mengulangi serangan terhadap Iran, Ia bakal melakukan ini.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024