Gaji Presiden Harus Lebih dari Gubernur BI
VIVAnews - Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat akan meminta penjelasan Menteri Keuangan perihal bagaimana sistem pengkajian pejabat negara yang akan diterbitkan.
Berapa besarnya alokasi untuk remunerasi itu juga akan dipertanyakan saat pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan mendatang.
Ketua Badan Anggaran Harry Azhar Aziz mengatakan, Dewan sampai saat ini tidak mengetahui, bagaimana sistem penggajian yang terjadi.
"Bagus kalau, Pemerintah sudah menyadari adanya kepantasan dalam penggajian. Saya sudah minta Pemerintah lebih transparan," ujar Harry saat dihubungi VIVAnews, Jumat 5 Februari 2010.
Harapan dewan adalah, gaji pejabat yang sudah tinggi agar tidak naik terlalu tinggi, sehingga gap dengan pegawai di bawahnya tidak terlalu besar.
Sementara itu untuk skala nasional dalam konteks ketatanegaraan maupun kelembagaan, diharapkan orang yang bergaji paling tinggi di negeri ini adalah Presiden dan Wakil Presiden.
"Sekarang kan tidak. Justru gaji Gubernur BI melebihi gaji Presiden," ujar dia.
Harry berpandangan, saat ini perlu undang-undang baru yang mengatur sistem penggajian, karena pada intinya semua adalah lembaga publik. Sehingga adanya suaru acuan ini, antara lembaga yang satu dengan yang lain tidak saling timpang.
hadi.suprapto@vivanews.com
Baca Juga
Inilah Tempat Makan Paling Maknyus di Jakarta
Ayo Ngobrol dengan Wakil Anda di Senayan
Segala Hal Tentang PIALA DUNIA 2010