VIVAnews - Terkoreksinya bursa saham di sejumlah negara, termasuk Indonesia, membuat nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat terus terperosok ke level Rp 9.400. Padahal, pada awal pekan ini rupiah sempat menguat hingga level Rp 9.290 per US$.
Pada transaksi kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia melemah 11,33 poin (0,29 persen) ke level 2.593,22.
Data transaksi valuta asing Bloomberg pada pukul 09.15, rupiah ditransaksikan pada level Rp 9.402 per US$. Pagi ini rupiah terkoreksi hingga 76 poin atau 0,82 persen. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah masih berada pada level Rp 9.325 per US$.
Melemahnya rupiah seiring dengan pelemahan mata uang di sejumlah negara. Di Asia Pasifik, hanya dolar Singapura dan dolar Australia yang menguat. Masing-masing mata uang itu menguat 0,03 persen ke 1,4212 per US$ untuk dolar Singapura, dan menguat 0,28 persen ke US$ 0,8670 untuk dolar Australia.
Sementara itu, yen Jepang pagi ini ditransaksikan pada 89,6320 per US$ (melamah 0,66 persen), dan dolar Hong Kong melemah 0,003 persen pada 7,7708 per US$.
Di kawasan Eropa, euro dan pound sterling pagi ini ditransaksikan melemah atas dolar AS. Euro melemah 0,18 persen ke US$ 1,3698 dan pound melemah 0,05 persen ke US$ 1,5746.
hadi.suprapto@vivanews.com
Praz Teguh Nilai Wanita dari Mata Kaki, Reaksi Netizen Pro Kontra
Bagi Praz Teguh, ketika melihat seorang wanita ia tidak suka memandangi bagian dada ataupun pinggang yang menunjukkan seberapa seksi tubuh wanita itu. Tapi dari mata kaki
