VIVAnews – Sekelompok perempuan dari berbagai usia tengah asyik menggerak-gerakkan tubuhnya dengan terbuka di bagian perut serta mengenakan penutup dada dan memakai ikat pinggang - yang jika digoyangkan bisa mengeluarkan bunyi-bunyian.
Mereka tidak sedang memperagakan tarian seksi (sexy dance) melainkan tari perut (belly dance). Tari perut dipercaya sebagai tarian ritual perempuan agar subur dan mempermudah saat melahirkan.
Menurut instruktur belly dance, Susan Hutabarat, tak jelas kapan tarian ini mulai masuk ke Indonesia.
“Tarian ini bermula dari Timur Tengah kemudian dibawa oleh seseorang ke Hollywood sehingga terkena pengaruh balet dan kabaret, tetapi tetap pada prinsipnya bahwa belly dance tetap menonjolkan unsur feminitas, keindahan, dan lekuk tubuh penarinya,” jelas Susan, Kamis, 4 Februari 2010.
Namun dia menegaskan jika belly dance sangat jauh berbeda dengan tarian seksi yang lebih asal gerak dan tidak memperhatikan keindahan.
Menurut Susan lagi, gerakan tari perut yang lemah lembut menjadikan seorang perempuan menjadi lebih percaya diri, natural, serta mengeluarkan aura positif.
Untuk mempelajari tarian ini memang tak ada batasan usia, namun alangkah bagusnya jika perempuan yang sudah matang sehingga kepercayaan dirinya lebih terpancar, dan sikap femininnya lebih keluar.
“Untuk menarikan ini tidak harus beramai-ramai, karena sendirian pun tak masalah. Musik yang dipakai pun tak berpatokan pada musik tertentu saja,” kata dia.
Meski tarian ini banyak diminati namun sejauh ini pasar untuk belly dance di Indonesia masih belum sebesar seperti di negara tetangga, Singapura, Malaysia, Cina, Korea yang setiap jarak 100 meter ada sekolah tari perut.
Terkait penggunaan tarian seksi disamakan dengan tari perut ini, Susan menyangkalnya. Kekuatan gerakan tari perut ini lebih pada menggunakan kekuatan otot perut tengah dengan posisi badan tegak, bukan mengumbar keseksian.
Susan juga menjelaskan kalau tarian ini bukan hanya monopoli untuk kalangan perempuan saja, namun laki-laki juga bisa melakukannya seperti yang dilakukan seorang master belly dance bernama Tito Seif dari Mesir.
“Dia punya keluarga, badannya besar tapi ketika menari, gerakan gemulai dan tak ada kesan banci sama sekali. Semua orang yang melihat langsung tercengang kagum,” tandas Susan.
Salah seorang panitia festival belly dance se-Asia, Felix Rusli menambahkan festival biasanya diadakan tiap tahun di Kairo. Mesir. Namun, mulai tahun ini sampai seterusnya juga diselenggarakan di negara lain.
Ini pertama kalinya festival tari perut digelar di Indonesia. Bali dipilih sebagai tuan rumah bukan tanpa pertimbangan. Banyak hal yang dianalisis sebelum festival ini dibawa ke Pulau Dewata, termasuk adanya kemungkinan protes dari pihak MUI dan elemen organisasi Islam lainnya.
“Bali dipilih bukan karena daerah yang menolak UU pronografi tapi karena momentum sebagai central culture maka sekaligus digunakan untuk ajang promosi,” jelas Felix.
Dia pun awalnya khawatir karena tari perut ini akan dinilai membuka aurat tapi setelah dijelaskan ternyata tidak ada masalah. Sebab, negeri asal tari perut adalah kawasan Timur Tengah, yang sebagian besar penduduknya muslim.
Festival ini sendiri akan digelar di Ayodya Resort, Nusa Dua, Babupaten Badung, Bali, pada 25-28 Februari 2010 mendatang.
Selain dari Indonesia, ada juga Singapura, Filipina, Malaysia, Taiwan, Vietnam, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, New Zealand, Jepang, India, Thailand, Cina, Korea Selatan.
Laporan : Dewi Umaryati|Bali
Mobil Gran Max Langsung Terbakar saat Kecelakaan Maut di Km 58, Ada 3 Unsur Penyebabnya
Daihatsu Gran Max yang terlibat dalam kecelakaan maut di Km 58 Tol Cikampek - Jakarta, langsung terbakar hingga menewaskan penumpangnya. Apa saja penyebab kebakaran mobil
