Peresmian National Single Window

"Kenapa Singapura Tak Ikut Langkah ASEAN?"

VIVAnews - Pemerintah baru saja meluncurkan pelayanan satu atap (national single sindow/NSW) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. NSW akan berlaku di 4 pelabuhan utama yang beroperasi selama 24 jam dan 7 hari.

Peresmian dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menteri ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, hari ini, 29 Januari 2010.

Menurut Menteri Perindustrian MS Hidayat, NSW merupakan standar dan metodologi yang akan dipakai oleh semua pelabuhan di kawasan Asean.

"Pelabuhan di seluruh Asean akan menerapkan standar yang sama, tapi sepertinya Singapura belum mau involve," kata Hidayat di sela-sela Pameran dan Seminar Nasional Feed the World di Balai Sidang Senayan, Jakarta, Jumat, 29 Januari 2010.

Hidayat enggan menjelaskan, mengapa Singapura sebagai salah satu negara Asean masih keberatan terlibat dalam Asean Single Window (ASW).

Diperkirakan, Singapura menjadi eksklusif karena telah mempunyai fasilitas baik secara sistem maupun infrastruktur yang lebih maju dibanding negara lain di Asean. Singapura tentunya, tidak ingin "dapur"nya terbuka umum karena melalui standar yang sama ini maka sistem ekspor dan impor se-Asean akan terbuka dan transparan.

Dibandingkan Singapura, Indonesia memang kalah jauh dalam sektor kepelabuhan dan kepabeanan.

Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar menjelaskan, dalam tahap awal implementasi NSW, pasti ada instansi yang belum siap.

"Katakanlah ujung tombaknya yakni Bea dan Cukai sudah siap, nanti Badan Karantina menyusul kemudian (kesiapannya)," ujar Mahendra.

Menurutnya, dengan segala ketidaksiapan yang dihadapi Indonesia, pencanangan NSW hari ini harus dilaksanakan, sembari menyesuaikan instansi-instansi yang masih belum siap.

"Tak masalah kalau belum siap, yang penting mulai saja dulu prosesnya," kata dia.

Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Seret Nama Karen McDougal, Siapa Dia?
Anthony Sinisuka Ginting melawan Viktor Axelsen di Thomas Cup

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Thomas Cup dan Uber Cup merupakan salah satu kompetisi bulutangkis bergengsi di dunia dengan menggunakan sistem beregu putra dan putri.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024