VIVAnews - Iran mengeksekusi mati dua aktivis yang dituduh melancarkan aksi bersenjata melawan pemerintah. Eksekusi gantung itu berlangsung menjelang subuh, Kamis 28 Januari 2010.
Demikian pengumuman pihak berwenang di Iran. Kedua terpidana mati itu adalah Mohammad Reza Ali Zamani dan Arash Rahmanipour.
Zamani dan Rahmanipour sebelumnya divonis bersalah oleh Pengadilan Revolusioner karena menjadi anggota kelompok kontra-revolusioner dan pendukung monarki. Pihak penuntut, Abbas Jafari Dowlatabadi, mengungkapkan bahwa mereka terbukti berupaya menggulingkan "pemerintahan Islam" dan berencana melakukan sejumlah pembunuhan dan pengeboman.
Kedua terpidana telah membuat pengakuan selama sidang dan vonis atas mereka diperkuat oleh pengadilan banding.
Menurut Kejaksaan Iran, mereka berdua ditangkap sebelum pemilu Juni tahun lalu dan tidak ada kaitannya dengan gelombang protes pasca pemilu, yang memenangkan kembali Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
Namun, kalangan oposisi menilai bahwa pengumuman atas dua eksekusi itu merupakan cara pemerintah untuk mengintimidasi mereka agar tidak lagi macam-macam merongrong rezim dengan rangkaian aksi protes. Apalagi, kejaksaan Iran sebelumnya telah mengumumkan bahwa lima orang telah divonis mati karena terlibat dalam sejumlah demonstrasi besar pada 27 Desember lalu.
Sementara itu, juru bicara presiden Amerika Serikat, Bill Burton, menilai bahwa eksekusi atas dua terpidana itu mencerminkan kemunduran di Iran, yang terus membungkam aksi perlawanan secara damai. Eksekusi itu, menurut Burton, bisa membuat Iran dikucilkan dari dunia luar.
Sedangkan Menteri Luar Negeri Inggris, David Miliband, mengencam bahwa kedua terpidana menjalani sidang pengadilan yang telah diatur mirip "pertunjukan televisi." "Sidang pengadilan dan eksekusi itu merendahkan sikap Iran yang sebelumnya berkomitmen untuk menegakkan nilai-nilai keadilan, hak asasi manusia, dan demokrasi," kata Miliband. (AP)
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Terpopuler: Deretan Negara Bantu Israel, Pendeta Gilbert Dilarang ke Makassar hingga Iran Diserang
Nasional
20 Apr 2024
Selain berita tentang Israel, berita soal pengemudi Fortuner yang arogan juga menarik perhatian banyak pembaca kanal news VIVA.
Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi
Kriminal
20 Apr 2024
Pelaku yang mengaku sebagai pendeta itu diminta mengobati CH. Bukannya diobati, pelaku malah melecehkan korban di lantai dua panti asuhan di Sukolilo.
Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dibanderol seharga Rp 1.347.000 per gram pada hari ini, Sabtu 20 April 2024.
Kementerian Luar Negeri Australia memperingatkan bahwa situasi keamanan dapat memburuk dengan cepat, tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.
Heboh Ibu di Maros Aniaya Bayinya Sambil Direkam, Diduga Kesal karena Suami Pergi
Kriminal
20 Apr 2024
Seorang ibu berinisial N di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) tega menganiaya anaknya yang masih bayi.
Selengkapnya
VIVA Networks
Yogyakarta Tuan Rumah Seri Pembuka Superchallenge Supermoto 2024, Catat Tanggalnya
100KPJ
8 jam lalu
Superchallenge Supermoto Race 2024 Seri Kejurnas bakal berlangsung sebanyak lima seri di lima kota berbeda. Untuk seri pembuka akan berlangsung di Yogyakarta.
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Berikut lirik lagu The Alchemy yang dinyanyikan oleh Taylor Swift lengkap disertai dengan terjemahan bahasa Indonesia dan dimuat dalam album The Tortured Poets Department
Mirip Rachel Vennya, Calon Ibu Mertua Putri Isnari Curi Perhatian di Acara Siraman
JagoDangdut
sekitar 1 jam lalu
Calon ibu mertua Putri Isnari, Suci Golek menjadi pusat perhatian saat menghadiri prosesi siraman sang putra, Abdul Azis, lantaran disebut mirip dengan Rachel Vennya.
Selengkapnya
Isu Terkini