Jatim Masih Andalkan Raskin

SURABAYA POST - Meski sejumlah daerah mulai menggelar operasi pasar (OP) guna meredam harga beras, Jatim dipastikan belum akan melakukan langkah serupa. Upaya dilakukan sementara melalui program raskin.

Sinyal PKB Merapat ke Prabowo, Presiden PKS: Kita Hormati Keputusan Pak Muhaimin

Kepala Bulog Jatim Agusdin Fariedh mengatakan, keputusan belum melakukan OP ini mengacu Surat Keputusan (SK) Menteri Perdagangan No 56/M-DAG/SD/1/2010 yang mensyaratkan kenaikan minimal harga di suatu daerah untuk mengadakan OP sebesar 15% dari harga sebelumnya.

"Memang banyak pihak ingin kita gelar OP. Tapi faktanya data Biro Pusat Statistik (BPS) menyebut kenaikan kita belum 15%. Jadi OP belum bisa kita gelar," kata Agusdin, Selasa (26/1).

Motor Baru Jangan Sampai Kehabisan Bensin, Risikonya Besar

Sejauh ini, lanjut dia, penyaluran raskin wilayah Jatim sepanjang 2010 mencapai sekitar 14.000-an ton. Diharapkan alokasi tersebut dapat secara efektif menekan harga di tingkat eceran.

"Asumsinya kan harga naik karena stok kurang dan masyarakat panik. Karena itu, kita ajukan jadwal pembagian raskin dari awalnya pertengahan Februari menjadi pertengahan Januari. Dengan begitu, harapannya, kebutuhan masyarakat di level bawah tercukupi dan harga tertekan turun," jelas Agusdin.

Refly Harun: Anies-Muhaimin Pengkhianat Jika Gabung Pemerintah

Jurus ini, katanya, sementara terbukti ampuh. Menurut data BPS, harga beras medium saat ini tertekan sampai Rp 5.950 per kg atau turun Rp 50 dari harga sebelum penyaluran raskin sebesar Rp 6.000 per kg. "Ini data BPS yang menyatakan. Semoga tren penurunan ini bisa kita lanjutkan sehingga OP tidak perlu lagi kita lakukan," tambahnya.

Seperti diketahui, secara nasional Bulog telah mengalokasikan 300 u ton beras untuk keperluan OP di berbagai daerah yang membutuhkan. Beberapa daerah yang telah memanfaatkannya, diantaranya adalah DKI Jakarta sebesar 79,81 ton, DI Ygyakarta 11,7 ton dan NTB sebesar 94,98 ton.

"Untuk daerah-daerah lain kita juga akan siapkan. Semua akan terus dilakukan sampai harga benar-benar terdorong ke level bawah dan stabil di posisi itu," ujar Basirun, Kepala Bagian Humas dan Kelembagaan Bulog. Daerah-daerah yang telah dipersiapkan untuk dipersiapkan untuk menggelar OP, menurut Basirun adalah daerah-daerah yang kenaikan harga berasnya telah lebih dari 15% dari harga bulan sebelumnya.

"Yang sudah masuk catatan kami adalah Jayapura (42%), Mataram (29,92%), Palembang (17,19%), Bengkulu (14,87%), Makassar (11,31%) dan Denpasar (11,29)," paparnya. Beras OP telah ditentukan akan dijual di pasaran sebesar Rp5.230 per kg di pulau Jawa dan Rp5.400 di luar pulau Jawa.

Taufan Sukma

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya