Dana Nasabah Dibobol

Bank Diminta Tak Taruh ATM di Tempat Sepi

VIVAnews - Buntut dibobolnya dana nasabah lewat Anjungan Tunai Mandiri sejumlah bank, Polda Metro Jaya meminta perbankan nasional mengevaluasi kembali sistem keamanannya. Bank diminta tidak lagi menaruh ATM-ATM di tempat sepi.

"Karena ini rentan pemasangan alat skimmer. Di situ kan tidak mungkin dijaga polisi, karena selama ini hanya mengandalkan CCTV," kata Kadiv Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar kepada wartawan di Jakarta, Senin 25 Januari 2010.

Polisi, kata Boy, paling-paling hanya bisa menempatkan petugasnyanya di ATM-ATM yang lalu lintasnya banyak, seperti pusat-pusat perbelanjaan. "Sedangkan ATM yang lokasinya sepi tidak mudah diawasi," kata Boy.

Polisi juga meminta bank meningkatkan pengamanan sistem data base-nya. Untuk pengamanan ini, polisi akan melakukan kerjasama dengan pihak bank agar tidak lagi dicuri lewat skimmer.

Boy juga tidak menepis dugaan keterlibatan jaringan internasional, seperti di Kanada dan Rusia, mengingat modus yang digunakan kini lebih canggih. "Kemungkinan ini seperti kasus pada 2009 lalu, di mana 7 tersangka diamankan. Karena ini kan dunia maya, tidak terbatas oleh sekat-sekat negara," kata Boy.

Dalam kasus pembobolan dana nasabah yang terjadi sejak akhir 2009 hingga awal 2010 ini, diduga perbankan dirugikan hingga Rp 5 miliar. Bank Indonesia mencatat enam bank yang dananya dibobol, yakni BRI, BCA, BNI, Bank Mandiri, Bank Permata dan BII. Namun belakangan manajemen Mandiri membantah, termasuk pembobolan sistem call center 14000 milik bank oleh sindikat.

MK Pastikan Tak Ada Deadlock Putuskan Perkara Sengketa Pilpres
Ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit.

Ahli Ungkap 7 Tanda Sekarat hingga Sebabkan Kematian, Apa Saja?

Tanda dari kondisi sekarat umumnya bisa terlihat dari perubahan pada tubuh entah wajah, mata atau bahkan pembicaraan yang kadang dirasa aneh oleh keluarga.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024