Ribuan Reklame Rawan Roboh

SURABAYA POST - Reklame rawan roboh di Surabaya diduga jumlahnya masih ribuan. Meski pemkot dan DPRD Surabaya sudah sering mengingatkan agar konstruksi reklame diperkuat, para pemilik reklame tetap saja mokong. Terutama papan reklame yang didirikan lebih dari 5 tahun.

Film Badarawuhi di Desa Penari Bakal Tayang di 28 Negara Bagian AS

“Kami sudah berulang kali mengingatkan kepada pemilik reklame besar maupun kecil agar konstruksinya diperhatikan. Kemudian pondasi yang ditanam juga harus lebih kuat. Minimal sepertiga dari tiang reklamenya. Ternyata, masih ada saja yang tidak menghiraukan,” kata Agus Sudarsono, anggota Komisi C DPRD Surabaya, Senin (25/1).

“Biasanya, kalau reklamenya sudah roboh dan menimpa orang pemiliknya baru sadar,” ungkap Agus.

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Kejadian terakhir reklame besar roboh terjadi di Jl. Ahmad yani depan Makores yang menimpa rel kereta api dan stan bunga, Minggu sore. Tiang reklame patah ketika ada angin dan hujan deras.

Pantauan di lapangan, beberapa reklame berkaki satu masih dan usianya sudah lebih 5 tahun masih berdiri di sejumlah ruas jalan. Di antaranya di Jl. Basuki Rachmad, Jl. Bubutan, Jl. Mayjen Sungkono dan lainnya. Besarnya kontruksi reklame sangat membahayakan penguna jalan. Pasalnya, dengan satu tiang kekokohan reklame tidak dijamin tahan angin dan ini sangat membahayakan masyarakat.

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan

Dwija Wardhana, Kepala Bidang Tata Ruang dan Bangunan Dinas Cipta Karya mengatakan, tiap memasuki musim hujan pihaknya sudah mengirimkan surat peringatan kepada pemilik reklame. Peringatan ini guna mengantisipasi terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang.

Menurutnya, bila sudah ada peringatan lantas ada reklame roboh berarti kejadian itu sudah bukan tanggungjawab pemkot. Kejadian itu menjadi tanggungjawab pemilik reklame. “Jauh hari sudah kami ingatkan, jadi kalau ada reklame roboh silakan dipertanggungjawabkan sendiri,” ujarnya.

Berdasarkan ketentuan perda reklame No. 6/2008 tentang penyelenggaran reklame, semua papan reklame pondasinya harus sepertiga dari tiang reklame yang dipasang. Tujuannya agar tahan terpaan angin dan hujan. Ketentuan ini wajib dipatuhi, sehingga kalau ada reklame roboh dan pondasinya kurang dari sepertiga tiang, berarti terjadi pelanggaran.

Soal kelemahan pengawasan, lanjutnya, bukan semata kesalahan pemkot. Tapi pada pengusaha reklame yang coba-coba menyiasati agar biaya yang dikeluarkan untuk konstruksi reklame tak terlalu besar.

Sementara selama hujan deras pada Sabtu (23/1) dan Minggu (24/1) ada belasan reklame dan puluhan baliho roboh. Di antaranya, papan iklan reklame operator seluler ukuran besar di depan Korem Bhaskara Jaya Waru yang roboh, Minggu (24/1) sore.

Setelah roboh, papan reklame itu melintang di rel kereta api. Papan reklame yang berukuran sekitar 7x5 meter itu ambruk dan menutup seluruh rel dan bantalannya di km 33.

PT KA Daop VIII Surabaya sempat kesulitan memindahkan papan reklame operator seluler di depan Korem Bhaskara Jaya Waru yang roboh itu. Sebab, reklame yang akan dipindah tiangnya cukup besar.
Kejadian tersebut sempat menghambat laju KA komuter jurusan Surabaya-Sidoarjo-Porong. Tugian, kondektur komuter menceritakan sekitar pukul 16.15, keretanya berhenti di Stasiun Kertomenanggal. Tak lama, komuter mulai berangkat.

Tapi, sekitar 10 meter sebelum lokasi jatuhnya papan reklame, komuter berhenti. “Ada kejadian ini, saya berhenti di sini. Akibatnya, banyak penumpang komuter yang pindah,” ujarnya.

Para penumpang tersebut akhirnya pindah naik bison dan angkutan umum lain karena terlalu lama menunggu evakuasi papan reklame. Meski demikian, tidak semua memilih pindah.

*

Selain menumbangkan reklame dan baliho, cuaca buruk sepanjang Minggu sore sempat membuat bandara Juanda ditutup selama sekitar 45 menit.

Staf Airport Duty Manager Bandara Internasional Juanda, Sutrisno mengatakan, bandara ditutup mulai pukul 16.15 WIB dan dibuka kembali pukul 17.00 WIB.

"Saat bandara dinyatakan closed (ditutup), jarak pandang di landasan pacu nihil (zero visibility), akibat cuaca buruk," katanya.

Akibat penutupan bandara ini, ada beberapa penerbangan yang tertunda, antara lain pesawat Mandala RI 362 jurusan Surabaya-Banjarmasin yang gagal lepas landas dan harus kembali ke apron. Selain itu pesawat Sriwijaya penerbangan SJ 257 jurusan Makassar-Surabaya terpaksa dialihkan pendaratan ke Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

Laporan Purnomo Siswanto dan Fiqih Arfani

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya