Beras Operasi Pasar Jaksel Tak Bermutu

VIVAnews - Operasi Pasar (OP) yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan di Kelurahan Guntur Jalan Perahu RT 6/6, Guruh, Setiabudi, pada Jumat 22 Januari 2010 disambut antusias warga.

Sedikitnya tiga bahan pokok, seperti beras, gula dan minyak goreng dapat dibeli warga dengan harga yang terjangkau. Namun dari tiga bahan pokok yang disediakan, warga kurang berminat dengan beras yang disediakan.

Sejak pagi hingga siang hari warga terus berdatangan ke Jalan Perahu untuk menukarkan kupon. Namun warga hanya memadati antrian dua bahan pokok saja, yaitu beras dan gula. Sedangkan antrian beras terlihat sepi dan kurang peminatnya. Meskipun masih ada beberapa warga yang menukarkan kupon beras.

Irma, 32 tahun, warga Gang Edi I, RT 14/06, mengaku OP yang diadakan oleh pemerintah ini sangat membantu warga di Kelurahan Guntur. Namun, tambah Irma, beras yang disediakan mutunya kurang baik. Sehingga dirinya hanya membeli gula dan minyak goreng saja.

"Saya lihat tidak terlalu bagus, jadi saya tidak membeli beras. Kalau minyak goreng dan gula harganya lebih murah dan sangat membantu," katanya.

Hal berbeda diungkapkan Rukmini, 64 tahun, warga Gang Gembira RT 01/06, yang tetap membeli beras karena harga yang ditawarkan cukup terjangkau.

Rukmini juga mengaku cukup terbantu dengan adanya OP ini dan diharapkan bisa dilakukan kembali. "Yang penting murah, makanya saya beli berasnya," katanya.

Beras yang dijual merupakan beras lokal dari Pare-pare, Sulawesi Selatan. Hingga siang hari truk beras masih terlihat penuh. Sedangkan dua truk, gula dan minyak goreng sudah terlihat kosong. Bahkan antrian warga masih terlihat panjang di truk gula. Sampai pukul 11.00 beras yang terjual baru sebanyak 314 kilogram.

Dalam OP itu, Pemkot Jaksel menyediakan lima ton minyak goreng, lima ton gula, dan 8,5 ton beras. Untuk minyak goreng dijual dengan harga Rp 7.500 per liter. Gula dijual dengan harga Rp 8.500 per kilo. Sedangkan beras dijual dengan harga Rp 5.300 per kilo.

Asisten Perekonomian Jakarta Selatan, Suluh Sudihato mengatakan OP ini akan terus dilakukan jika harga kebutuhan bahan pokok terus melonjak. Kelurahan padat penduduk merupakan target utama daerah yang akan dilakukan OP.

"Jika harga masih terus melonjak, kami usahakan OP terus dilakukan. Kami juga terus mendata kelurahan mana saja yang padat penduduk," katanya.

Bahkan Suluh berharap OP dapat dilakukan secara berkala setiap bulannya. Agar membantu warga dalam pemenuhan kebutuhan pokok dengan harga ang terjangkau. "Kalau bisa OP dilakukan dua mingguan atau sebulan sekali. Karena kegiatan ini bisa membantu pemenuhan kebutuhan pokok warga," katanya.

Resmi, Timnas Indonesia U-23 Dapat Kabar Baik dari Erick Thohir soal Nathan Tjoe-A-on
Ilustrasi kekerasan.

TNI AL dan Brimob Bentrok di Pelabuhan Sorong, Begini Endingnya

Prajurit TNI AL terlibat bentrokan dengan sejumlah anggota Brimob di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya pada Minggu 14 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
15 April 2024