Sesi I Buka

IHSG Terkoreksi di Awal Transaksi

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia kembali mengalami tekanan jual saat perdagangan dibuka.

Menurut riset PT Mega Capital Indonesia yang diterima VIVAnews hari ini, melemahnya indeks di bursa global dan regional menjadi sentimen pemicu pergerakan negatif IHSG.

Di samping itu, sekuritas tersebut mengaku faktor akhir pekan yang cenderung terjadi aksi ambil untung (profit taking) investor turut menjadi katalis pelemahan IHSG.

Mega Capital memproyeksikan, indeks akan bergerak pada batas bawah (support) 2.620 dan batas atas (resistance) 2.660, dengan target harian (intraday) di kisaran level 2.600-2.685.

IHSG terkoreksi 39,27 poin (1,49 persen) ke level 2.599,11 pada awal transaksi Jumat, 22 Januari 2010. Pada pra pembukaan (pre-opening) tadi, indeks stagnan di posisi 2.638,38.

Bursa Asia saat IHSG dibuka juga bergerak negatif. Indeks Hang Seng terkoreksi 348,09 poin (1,67 persen) di posisi 20.514,58, Nikkei 225 turun 295,40 atau 2,72 persen menjadi 10.573,01, dan Straits Times melemah 39,62 (1,39 persen) ke level 2.811,36.

Bursa Wall Street pada perdagangan Kamis sore waktu New York, atau Jumat dini hari WIB pun kembali negatif. Indeks harga saham Dow Jones terkoreksi 213,27 poin (2,01 persen) menjadi 10.389,88, indeks harga saham indikator Standard & Poor's 500 turun 21,56 poin atau 1,89 persen ke level 1.116,48, dan indeks harga saham teknologi Nasdaq melemah 25,55 poin (1,12 persen) di posisi 2.265,70.

Sementara itu, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang pada perdagangan kemarin ditutup melemah di posisi Rp 2.775, pagi ini dibuka terkoreksi Rp 75 (2,75 persen) ke level Rp 2.650.

antique.putra@vivanews.com

Kementerian Perdagangan dan Penegak Hukum Diminta Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu
Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Sidang Sengketa Pilpres di MK, Bawaslu Sebut Jokowi Bagi-bagi Bansos Tak Langgar Netralitas

Cara Presiden Jokowi yang bagi-bagi bansos dekat spanduk pasangan 02 Prabowo-Gibran di Serang, Banten dipersoalkan.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024