VIVAnews - Pemerintah China memastikan bahwa rencana pengunduran diri raksasa mesin pencari Google tidak bersifat politis dan tidak akan memengaruhi hubungan dengan Amerika Serikat (AS). China menyatakan rencana Google tersebut adalah kesalahpahaman bisnis yang dapat diselesaikan melalui negosiasi komersial.
Pemerintah China juga berusaha menghindari topik pengunduran diri Google berkembang menjadi serangan baru terhadap aturan penyensoran internet di negeri Panda tersebut. Hingga kini tidak ada pejabat senior maupun editorial harian Partai Komunis, The People's Daily, yang mengecam Google.
"Pemerintah ingin menahan isu itu di level komersial," kata pengamat hubungan internasional dari Universitas Beijing, Su Hao seperti ditulis laman harian The New York Times.
Satu-satunya pernyataan resmi disampaikan juru bicara Departemen Luar Negeri China, Ma Zhaoxu. Ma mengatakan Google tidak diistimewakan dari hukum di China dan tetap harus menyensor diri laman pencari versi bahasa China, Google.cn, sendiri, jika masih ingin bertahan di China.
"Perusahaan asing di China harus menghormati hukum dan aturan China, menghargai kepentingan masyarakat umum, dan menerima tanggung jawab yang ada," kata Ma.
Menanggapi kisruh antara China dengan Google ini, Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton dijadwalkan akan berpidato mengenai kebebasan berinternet pada Kamis, 21 Januari 2010. Sejumlah pengamat memperkirakan Clinton lebih menyoroti masalah ideologis seperti kebebasan media dan neo-imperialisme Barat.
"Pemerintah China menunggu pidato Clinton dan keputusan akhir Google," demikian disampaikan editorial harian Partai Komunis.
Konflik ini merebak pekan lalu ketika petinggi Google menyatakan tidak lagi dapat menanggung serangan peretas (hacker). Setelah ditelusuri, diketahui bahwa gelombang serangan peretas itu berasal dari China. Google juga mengaku mengawasi sejumlah serangan terhadap akun Gmail milik pejuang hak asasi di China.
Google mengatakan akan bernegosiasi dengan pemerintah China untuk mengakhiri masalah ini. Namun, jika perundingan tidak berhasil, Google menyatakan akan berhenti beroperasi di China.
VIVA.co.id
29 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Gus Miftah Curiga Jokowi Pilih Bahlil Lahadalia Jadi Menteri Karena Lucu, Bukan Prestasi
Politik
29 Mar 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan buka puasa bersama Wakil Presiden Maruf Amin dan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 28 Maret 20
Polri menegaskan bakal memburu para tersangka. Dalam kasus itu, polisi sudah lima tersangka yang semuanya WNI.
RUU Sah, Thailand Akan Jadi Negara ASEAN Pertama yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis
Dunia
29 Mar 2024
Negara tetangga Indonesia, Thailand akan menjadi negara Asia Tenggara pertama yang mengakui pernikahan sesama jenis, setelah para politisi meloloskan RUU pernikahan sesam
Kementerian Perdagangan dan Penegak Hukum Diminta Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu
Nasional
29 Mar 2024
Terkait hal tersebut, pihak PB KAMI mendesak Kementerian Perdagangan segera melakukan pengecekan kembali perizinan serta menutup pabrik pabrik yang memproduksi oli palsu.
Sidang Sengketa Pilpres di MK, Bawaslu Sebut Jokowi Bagi-bagi Bansos Tak Langgar Netralitas
Politik
29 Mar 2024
Cara Presiden Jokowi yang bagi-bagi bansos dekat spanduk pasangan 02 Prabowo-Gibran di Serang, Banten dipersoalkan.
Selengkapnya
VIVA Networks
BAIC masuk pasar domestik melalui PT JIO Distribusi Indonesia (JDI) yang merupakan anak usaha JHL Group sebagai distributor, atau importir mobil Jeep. Ada 2 model SUV
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Sinopsis dan Fakta Hot Blooded, Jung Woo Hempas Citra Pria Lucu jadi Sosok Tangguh
IntipSeleb
4 jam lalu
Hot Blooded adalah film Korea Selatan yang mengangkat kisah peperangan sengit gangster memperebutkan harta dan wilayah, Jung Woo sebagai pemeran utamanya.
PenyanyiDike Sabrina dan Shinta Arsinta, dua nama yang sudah tidak asing lagi di dunia musik dangdut Indonesia, kembali menghadirkan kolaborasi yang memukau.
Selengkapnya
Isu Terkini