Sadap Ribuan Warga AS, FBI Langgar Hukum

VIVAnews - Biro Investigasi Federal (FBI) melanggar hukum dengan melakukan penyadapan terhadap ribuan pembicaraan telepon di Amerika Serikat sepanjang pemerintahan Presiden George Bush.

Harian Washington Post, Senin 18 Januari 2010, dengan mengutip catatan internal dan wawancara, melaporkan bahwa FBI dengan alasan sedang terjadi situasi darurat terorisme, menyadap pembicaraan melalui telepon atau mempengaruhi perusahaan telepon untuk memberikan informasi.

FBI mengumpulkan lebih dari 2.000 rekaman telepon antara 2002 - 2006. Menurut FBI, pada 2007 mereka mengaku dengan cara yang keliru berhasil mendapatkan sejumlah rekaman telepon. Inspektur Jenderal Departemen Kehakiman diperkirakan akan merilis laporan berisi rincian persoalan penyadapan tersebut pada bulan ini.

Dewan Penasehat FBI, Valerie Caproni, mengatakan bahwa agen-agen FBI secara teknis melanggar Undang-Undang Privasi Komunikasi Elektronik yang diberlakukan pada 1986 dengan meminta permintaan darurat. Caproni mengatakan, Direktur FBI, tidak tahu menahu mengenai permintaan tersebut hingga akhir 2006 atau awal 2007 setelah penyelidikan dimulai.

Kepadan Washington Post, Caproni mengatakan, FBI akan menunggu laporan dari inspektur jenderal sebelum memutuskan apakah tindakan indisipliner akan dijatuhkan pada para agen tersebut. (AP)

Mekanisme Sidang Sengketa Pileg 2024, MK Bagi 3 Panel Hakim
Kemenkominfo menyelenggarakan kegiatan chip in literasi digital

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

Kemenkominfo menyelenggarakan kegiatan chip in Literasi Digital dengan mengusung tema “Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya”.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024