Deodoran Picu Kanker Payudara?

VIVAnews - Kabar tentang produk penghambat keringat berlebih ini bisa sebabkan kanker payudara hingga saat ini memang masih simpang siur. Lantas, adakah hubungannya antara deodoran dengan kanker payudara?

Bahan dasar antiperspirant atau deodoran adalah alumumium. Sejumlah penelitian yang dilakukan National Cancer Institue America, hingga 2006, menyatakan, tidak ada hubungannya antara kanker payudara dengan penggunaan deodoran atau antiperspirant.

Padahal mitos ini sebelumnya beredar sangat luas, karena diduga bahan dasar antiperspirant yang berupa alumunium terserap ketika digunakan pada ketiak, dan bisa menimbulkan hormonal efek yang menyebabkan timbulnya kelenjar sel kanker.

Mengapa payudaya yang diserang? Karena penggunaan pada ketiak, bagian tubuh yang dekat dengan payudara. Namun, hingga saat ini mitos ini tidak ada bukti secara klinis yang mengatakan bahwa ada hubungannya antara deodoran atau antiperspirant.

Antiperspirant, menurut dr. Hanny, sebenarnya berfungsi mengecilkan pori-pori pada kulit, yang bisa menyumbat sementara cairan yang berupa keringat. Penelitian ini telah dilakukan mulai 2002 dengan mewawancarai 813 wanita dengan kanker payudara, dan 793 wanita tanpa riwayat kanker payudara.

Dan, pada 2006, penelitian ini kembali berlanjut dengan menggunakan teknik yang sama. Respondennya, 54 wanita penderita kanker, dan 50 wanita tanpa kanker. Hasilnya, kedua penelitian ini tidak menemukan kaitan antara produk penghambat keringat berlebih ini dengan kanker payudara.

"Namun, dalam penelitian ini ditemukan, penyebab utama kanker payudara justru karena adanya faktor keturunan," kata dr. Hanny.

Tapi, dr.Hanny mengakui bahwa penelitian ini harus dilakukan lebih lanjut lagi. Pasalnya, saat ini banyak deodoran atau antiperspirant yang menggunakan zat-zat tambahan. Misalnya, untuk menambah keharuman dan kelembaban lebih lama pada kulit, serta ada zat lain seperti parabens yang membuat produk tersebut menempel lebih lama di kulit.

Sejak 2006 - 2010 para peneliti masih menguji termasuk mengenai apakah ada hubungan antara penggunaan antara deodoran dan antiperspirant dengan kanker prostat, atau pikun (alzheimer).

IHSG Dibayangi Koreksi Wajar Akibat Fluktuasi Rupiah hingga Kondisi Geopolitik Global
VIVA Militer: Pangkostrad lantik Brigjen Bangun Nawoko jadi Pangdivif 3 Kostrad

Melesat Naik Pangkat Jenderal Bintang Dua TNI, Mayjen Bangun Nawoko Kini Jabat Pangdivif 3 Kostrad

Ini rekam jejak militer Mayjen TNI Bangun Nawoko

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024