Subsidi FTA Tergantung Departemen Teknis

VIVAnews - Pemerintah siap menampung pendanaan yang memang diperlukan dalam mengoptimalkan daya saing Indonesia dalam pelaksanaan perdagangan bebas Asean-China (AC-FTA).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan masih ada ruang dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN Perubahan) 2010 untuk menambah anggaran yang sifatnya selektif dan terukur. "Space pemihakan masih ada dalam APBN P," ujar Sri Mulyani di Tanjung Priuk, Selasa 19 Januari 2010.

Departemen Keuangan, kata dia, akan membuat analisa dari sisi kajian Departemen lain. "Semuanya dari Departemen Teknis," katanya. Kajian itu antara lain apakah ada indikasi dan korelasi dalam jumlah barang yang masuk sesuai SKA (surat keterangan asal) dengan kemampuan industri atau bahkan PHK (pemutusan hubungan kerja) dan sisi pengangguran.

Dari sisi kebijakan, menurut dia, pemerintah bisa menyiapkan antisipasi yang sifatnya luas seperti perbaikan daya saing melalui infrastruktur, penurunan tarif pajak, suku bunga dengan inflasi yang rendah untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi sektor manufaktur.

"Kalau setelah dilihat ada langkah-langkah pemihakan yang implikasinya bisa ke APBN, menteri teknis yang akan memberi masukan ke kami," ujar dia.

Masukan ke Departemen Keuangan itu bisa dalam bentuk subsidi sementara, penguatan atau revitalisasi seperti yang dilakukan kepada industri gula.

Syaratnya, lanjut Sri Mulyani, semua kebutuhan itu harus teridentifikasi dengan jelas. Menteri Keuangan juga berkeinginan jangan sampai kebijakan yang dirumuskan itu menimbulkan implikasi.

Apple Kehilangan Posisi sebagai Perusahaan Smartphone Teratas, Kalah Saing dengan Samsung
Isa Bajaj.

Kondisi Anak Isa Bajaj Alami Kekerasan Kemaluan Ditendang, Sampai Periksa ke Poli Kandungan

Putri Isa Bajaj yang bernama Ceria baru saja mengalami kejadian tak menyenangkan ketika sedang bermain di sekitar Alun-alun Magetan, Jawa Timur. Anaknya alami kekerasan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024