Pembakaran Gereja di Malaysia

Majelis Agama Prihatin Pembakaran Gereja

VIVAnews - Majelis-majelis Agama di Indonesia menyatakan keprihatiannya atas peristiwa pengerusakan gereja yang terjadi di Malaysia. Mereka mengimbau agar umat Islam dan Kristen di Malaysia dapat menahan diri dan tidak melakukan tindak kekerasan.

"Kejadian tersebut bisa merusak harmoni kehidupan beragama," kata Juru Bicara Majelis Agama di Indonesia, Slamet Effendi Yusuf di Kantor MUI Jakarta, Senin 18 Januari 2010.

Hadir juga tokoh-tokoh agama seperti, Romo Beni dari KWI, pendeta Erik Barus dari Persekutuan Gereeja Indonesia (PGI), Uung Sandana dari Majelis Tinggi Agama Konghucu (Matakin), dan Rudi Pratikno dari KWI.

Ketidaksetujuan atas putusan pengadilan tinggi Malaysia, lanjut dia, selayaknya disampaikan melalui jalur hukum sesuai mekanisme yang berlaku yakni, banding.

Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti sikap majelis agama di Indonesia, Effendy yang juga Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan pihaknya akan memberikan surat kepada pemerintah Malaysia.

Serta, menyerukan sikap Majelis-Majelis Agama di Malaysia untuk menghargai sikap tanggap pemerintah Malaysia dalam menyikapi keputusan Tinggi Malaysia itu yakni, penyelesaian harus ditempuh lewat jalur hukum formal, dengan cara pengajuan banding.

"Kami berdoa agar pemerintah dan masyarakat Malaysia yang bersifat majemuk ini tetap hidup damai dan tentram dalam proses penyelesaian masalah hukum ini," ujarnya.

Selain itu, Majelis Agama di Indonesia menghimbau seluruh umat beragama khususnya umat Islam dan Kristen di Malaysia agar tenang dan berupaya menahan diri untuk tidak melakukan tindakan kekerasan dan anarkis.

Zulhas Enggan Revisi Aturan Barang Bawaan dari Luar Negeri: Bayar Pajak Dong!

"Karena hanya akan mengakibatkan ketegangan dalam masyarakat. Bahkan dapat meluas ke bangsa-bangsa di Asia Tenggara," jelasnya.

Selain itu menghimbau aparat-aparat keamanan untuk mengambil langkah-langkah yang tegas dan bijaksana melalui upaya penegakkan hukum sehingga dapat memulihkan kedamaian dalam masyarakat.

Dia menambahkan, dimasa depan perlu dikembangkan dialog theologis antar pimpinan dan umat beragama. Hal itu untuk membangun persaudaraan sejati dan saling pengertian di antara sesama warga bangsa dan umat beragama.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Ternyata Masih Anak-anak, Bos Akan Diperiksa

Polisi juga akan memeriksa orangtua dari sopir truk tersebut.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024