Demokrat Minta Ruhut Tak Dibawa ke BK

VIVAnews - Fraksi Demokrat meminta agar salah satu anggotanya, Ruhut Sitompul, tak perlu dibawa ke Badan Kehormatan (BK) DPR terkait teriakan 'bangsat' yang ia lontarkan kepada Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Angket Century, Gayus Lumbuun. Demokrat meminta agar insiden Ruhut itu dapat dilihat secara proporsional.

"Hal-hal seperti itu memang harus dijauhkan dari pansus, karena pansus harus fokus pada kasus yang dibahas. Tapi kami juga minta agar insiden ini dilihat secara proporsional," kata Ketua Fraksi Demokrat, Anas Urbaningrum, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Anas yakin, apabila seluruh anggota pansus berkonsentrasi pada tema dan pokok bahasan, dan disiplin dengan pengaturan jatah waktu bertanya kepada saksi, maka insiden semacam itu dapat dihindari di kemudian hari. Demokrat juga berharap, pansus dapat menjunjung tinggi etika kerja dan prinsip saling menghormati antaranggota.

Meski mengakui bahwa apa yang diperbuat Ruhut adalah sesuatu yang kurang mengenakkan, namun Demokrat belum memikirkan langkah untuk memberi sanksi atau menegur Ruhut secara keras. "Tentu ditegur, tapi tak perlu dibawa ke BK," kata Anas lagi.

Gayus sendiri tidak berniat melaporkan Ruhut ke BK DPR, karena ia menganggap cacian "bangsat" yang dilontarkan Ruhur kepada dirinya, merupakan salah satu resiko tugasnya sebagai pimpinan sidang pansus. Namun Fraksi PDIP berencana akan mengirimkan surat keberatan resmi kepada pimpinan Fraksi Demokrat atas penghinaan terhadap anggotanya.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024