VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia akhirnya tidak bertahan di level 2.600.
Menurut riset PT Reliance Securities Tbk yang diterima VIVAnews hari ini, IHSG diperkirakan turun akibat investor yang memilih melakukan aksi ambil untung (profit taking) pada perdagangan hari ini.
Namun, sekuritas tersebut mengakui, naiknya harga minyak mentah dunia ke level $83 per barel dan aliran dana asing yang masuk ke bursa dapat menyebabkan IHSG berbalik arah.
Bahkan, rendahnya inflasi dan BI rate yang tetap di level 6,5% menjadi daya tarik bagi investor asing untuk masuk ke pasar Indonesia.
Indeks akhir sesi I Kamis, 7 Januari 2010, terkoreksi 16,67 poin atau 0,67 persen ke level 2.586,62, dari awal transaksi pagi tadi yang naik 4,26 poin atau 0,16 persen di posisi 2.607,56.
Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 2,30 triliun dan volume tercatat 5,60 juta lot, dengan frekuensi 51.090 kali. Sebanyak 64 saham menguat, 96 melemah, 66 stagnan, serta 253 saham tidak terjadi transaksi.
Saham-saham unggulan yang melemah cukup besar antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp 500 (2,34 persen) di posisi Rp 20.800, PT Astra International Tbk (ASII) terkoreksi Rp 500 atau 1,41 persen menjadi Rp 34.800, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) melemah Rp 250 (1,55 persen) ke level Rp 15.800.
Bursa Asia saat IHSG tutup juga bergerak negatif. Indeks Hang Seng turun 46,56 poin (0,21 persen) di posisi 22.370,11, Nikkei 225 terkoreksi 12,83 atau 0,11 persen menjadi 10.719,37, dan Staits Times melemah 11,88 (0,41 persen) ke level 2.918,68.
Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 12.00 WIB, berada di posisi 9.225 per dolar AS. Sedangkan menurut data RTI, mata uang lokal tersebut berada di level 9.14/US$.
antique.putra@vivanews.com
David Da Silva Hattrick, Persib Bandung Benamkan Persebaya Surabaya
Penyerang Persib Bandung David Da Silva mencetak hattrick saat membungkam Persebaya Surabaya dengan skor 3-1 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat,
