Dolar Merosot, Harga Minyak Melonjak ke US$83

VIVAnews - Harga minyak mentah di bursa New York akhirnya melesat melampaui US$81/barel. Apalagi, harga minyak selama 10 hari perdagangan terakhir selalu bergerak naik, mengulangi prestasi serupa pada 1996.

Menurut harian The Wall Street Journal, harga minyak light sweet pada perdagangan Rabu sore waktu setempat (Kamis dini hari WIB) naik US$1,41 (1,7 persen) menjadi US$83,18/barel. Ini merupakan harga tertinggi yang dicetak bursa New York sejak 9 Oktober 2008. Di bursa London, harga minyak brent naik US$1,30 (1,6 persen) menjadi US$81,89/barel. 

Menurut pengamat, raihan yang dicetak pada perdagangan Rabu sore bisa menjadi momentum yang telah dibangun dalam dua pekan terakhir saat para investor mulai optimistis bahwa harga komoditas tahun ini akan naik secara signifikan di tengah mulai pulihnya negara-negara industri maju dari krisis.

Kenaikan harga minyak juga didukung oleh lemahnya kurs dolar atas euro, yaitu dari US$1,4282 menjadi US$1,4435. 

"Sebagian besar kenaikan ini terkait dengan aliran baru uang ke pasar," kata Addison Armstrong, pengamat dari Tradition Energy.

Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, Arab Saudi Tersingkir
Polisi bekuk pelaku begal yang bacok siswa SMP di Depok

Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu

Begal itu menyasar pelajar dan perempuan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024