VIVAnews – Putra Adam Malik, Otto Malik, mengaku tidak lagi emosional menanggapi karya tulis yang menyebut bapaknya anggota intelijen Amerika Serikat.
“Awalnya saya emosi. Tapi setelah saya baca, ternyata penulis mengakui kebohongannya,” kata Otto saat menghadiri dialog bertema Kasus Tuduhan Adam Malik Sebagai Agen CIA di gedung Dewan Perwakilan Daerah, Rabu 26 November 2008.
Buku yang dipersoalkan itu berjudul "Membongkar Kegagalan CIA" dengan judul kecil "Spionase Amatiran Sebuah Negara Adidaya" setebal 832 halaman. Buku ini memantik polemik setelah diterjemahkan 2008. Sedangkan, buku aslinya sudah terbit sejak 2007.
Buku itu ditulis wartawan The New York Times, Tim Weiner. Di dalam buku ditulis petinggi CIA Clyde McAvoy yang diwawancarai Tim Weiner pada 2005 mengaku merekrut Adam Malik. McAvoy bertemu Adam Malik 1964. CIA juga memberikan US$ 10 ribu untuk mendukung peran serta Adam Malik memberantas Gestapu.
Setelah membaca buku itu, Otto mengakui Tim Weiner memang cerdas dalam mengemas kata pengantarnya. “Dia menulis kalimat bahwa apa yang saya tulis dalam buku ini mungkin tidak seluruhnya merupakan kebenaran,” katanya.
Itu sebabnya, Otto yakin bahwa hasil wawancara yang menyebut bapaknya anggota CIA tidak valid. “Adam Malik dan kawan-kawannya adalah orang yang tidak mau kompromi dengan orang asing untuk mendapat sesuatu,” katanya.