Sesi II Tutup

Saham Komoditas Picu Tekanan Jual IHSG

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia kembali menutup transaksinya dengan pelemahan, setelah dua hari terakhir berakhir positif.

Menurut analis PT BNI Securities Asti Pohan, pelemahan harga energi dunia, komoditas metal dan minyak kelapa sawit mentah (CPO) dari sehari sebelumnya merupakan katalis terjadinya tekanan jual di bursa domestik.

"Suku bunga acuan BI rate yang tetap, sesuai proyeksi pelaku pasar juga memberikan ruang untuk mengoreksi bursa hari ini," kata dia melalui riset yang diterima VIVAnews di Jakarta, Rabu, 6 Januari 2010.

IHSG pada penutupan transaksi hari ini, terkoreksi 1,98 poin (0,08 persen) ke level 2.603,30. Pada akhir sesi I tadi, indeks berakhir juga melemah 1,31 poin atau 0,06 persen di posisi 2.603,97.

Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 5,14 triliun dan volume tercatat 10,93 juta lot, dengan frekuensi 125.096 kali. Sebanyak 94 saham menguat, 98 melemah, 71 ditutup stagnan, serta 216 saham tidak terjadi transaksi.

Sedangkan bursa Asia saat IHSG tutup bergerak positif. Indeks Hang Seng naik 137,09 (0,62 persen) ke level 22.416,67, Nikkei 225 menguat 49,62 atau 0,46 persen menjadi 10.731,45, dan Straits Times terangkat 6,11 persen (0,21 persen) di posisi 2.926,39.

Di Bursa Efek Indonesia, saham komoditas yang melemah cukup besar di antaranya PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp 300 atau 0,90 persen ke level Rp 32.000 dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) melemah Rp 100 (0,41 persen) menjadi Rp 24.100.

Rupiah Sempat Melemah
Sementara itu, Asti mengakui, mata uang rupiah dipertukarkan juga sempat melemah daripada transaksi hari sebelumnya, karena pagi tadi sempat di 9.345/US$.

Berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg pukul 16.00 WIB, nilai tukar rupiah bercokol di posisi 9.286 per dolar AS dari transaksi siang tadi yang berada di level 9.290/US$.

Sedangkan berdasarkan data kurs transaksi BI, rupiah sore ini berakhir di posisi 9.308 per dolar AS. Pada perdagangan Selasa, 5 Januari 2010, mata uang lokal tersebut berakhir di kisaran level 9.302-9.320/US$.

antique.putra@vivanews.com

Menggabungkan Teknologi dan Kecantikan, Era Baru Perawatan Kulit dengan AI
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong

Shin Tae-yong Dapat Kabar Baik dari Erick Thohir soal Perpanjangan Kontrak

Pelatih TImnas Indonesia, Shin Tae-yong selangkah lagi akan mendapatkan perpanjangan kontrak dari PSSI. Erick Thohir memastikan jika hal itu dapat dicapai.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024