Tragedi Tanah Abang

"Penyidik Tak Mau Terbawa Desakan Media"

VIVAnews - Tembok bangunan toilet tambahan di Pasar Metro Tanah Abang runtuh pada  Rabu 23 Desember 2009 lalu.

Meski telah memeriksa sejumlah saksi, Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya hingga saat ini belum menetapkan tersangka.

"Penyidik tidak mau terbawa desakan media," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Idham Aziz di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu 6 Januari 2010.

Menurut Idham, saat ini penyidik Polda masih menunggu hasil penelitian dari Laboratorium Forensik. "Kalau sudah hasil Labfor akan kita kaji dan akan kita tentukan," kata dia.

Robohnya bangunan tambahan di Tanah Abang, pusat grosir terbesar di Asia Tenggara ini mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan 12 orang lainnya luka-luka.

Korban meninggal dunia masing-masing adalah Abdul Hafid, 18, Iwan, Alfa Nurul Fikri, 20 dan Hamid, 30. Sementara korban luka-luka dirawat di lima rumah sakit di Jakarta

Kemarin, Polda Metro Jaya kembali memeriksa dua pelaksana kontraktor proyek.

Mereka dimintai keterangan seputar konstruksi dan perizinan bangunan toilet tambahan tersebut.

Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani

"Sampai saat ini kita sudah memeriksa 14 saksi yang terdiri dari buruh, kepala proyek pelaksanan, dan petugas P2B dari kecamatan dan pemprov DKI Jakarta," jelas Kepala Satuan Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Daniel Bolly Tifaona.

VIVA Militer: Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky

Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina

Dalam penemuan itu, mereka mengklaim bahwa negara Ukraina telah membayar “sejumlah besar dana” kepada para pelaku.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024