Tahun 2009

Pertumbuhan Ekonomi RI Paling Top 4,9%

VIVAnews - Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2009 hanya 4,9 persen. Tekanan yang kuat terhadap investasi dan ekspor di tahun depan akan menyebabkan terkoreksinya tingkat pertumbuhan secara cukup signifikan.

Menurut ekonom INDEF M Ikhsan Modjo, tingkat konsumsi dan belanja negara yang diharapkan dapat mengkompensasi kejatuhan investasi dan ekspor juga sulit diharapkan, mengingat belanja tekanan terhadap rupiah dan masih akutnya ancaman inflasi.

"Sulit mengharapkan efektivitas belanja negara dalam mendorong pertumbuhan," kata Ikhsan di Jakarta, Rabu 26 November 2008.

INDEF juga memperkirakan tingkat inflasi tahun depan mencapai 6,2 persen. Sementara perkiraan nilai tukar rupiah akan berada di level Rp 12.500/US$. Arus modal keluar juga diperkirakan akan terus berlanjut seiring restrukturisasi portofolio pemodal.

Menurutnya stabilisasi nilai tukar rupiah adalah pertaruhan jangka pendek dalam perekonomian domestik. Pemerintah-BI perlu melakukan stabilisasi nilai tukar dengan cara mencegah kepanikan dan sepekulasi, pembatasan transaksi devisa, pengetatan administratif, dan pelarangan transaksi spekulatif

Sedangkan untuk tingkat suku bunga, menyebabkan sulit terjadi penurunan signifikan suku bunga pada tahun depan. BI diperkirakan akan tetap menjaga suku bunga di kisaran 9 persen sampai Juli-Agustus untuk menjaga keseimbangan moneter dan terkendalinya inflasi. "Suku bunga baru akan bisa turun secara signifikan pada semester II/2009 seiring dengan berkurangnya tekanan terhadap rupiah dan inflasi dalam negeri," katanya

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengatakan perkiraan pemerintah pertumbuhan ekonomi tahun depan di kisaran 4,5-5 persen.

Kematiannya Dianggap Tak Wajar, Makam Seorang Pria di Garut Dibongkar
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari menunjukkan bangkai rudal Iran

Klaim Tangkis 99 Persen Serangan Rudal dan Drone Iran, Pakar Militer Sebut Israel Halu

Pakar militer Israel, Or Fialkov, pada Rabu setempat mengatakan bahwa bahwa pihak berwenang Tel Aviv memberikan informasi palsu soal serangan Iran.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024