VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap agar pemegang saham publik PT Bank Century Tbk (BCIC) tetap mendapat perlindungan. Untuk itu, otoritas bursa akan meminta penjelasan manajemen terkait kepemilikan investor publik yang menjadi pemegang saham Bank Century.
"Dalam undang-undang yang diatur itu kan perseroan terbatas (PT). Tidak ada ketentuan apakah itu PT terbuka atau tertutup," kata Direktur Utama BEI Erry Firmansyah di sela acara Investor Summit and Capital Market Expo 2008 di Ritz Carlton Jakarta, Selasa, 25 November 2008.
Menurut dia, setiap perusahaan terbuka memiliki pemegang saham publik, dan mereka harus mendapat perlindungan. "Itu yang sudah kami sampaikan ke Bapepam. Kami minta ada perlindungan saham publik yang menjadi pemegang saham Bank Century," ujar dia.
Erry menambahkan, investor publik akan tetap diakui sebagai pemegang saham. "Urusan terdilusi, itu nanti. Tapi, mereka tetap sebagai pemegang saham," lanjut dia.
Dalam pandangan dia, pengambilalihan Bank Century dilakukan dalam kondisi darurat. "Kalau harus melalui pembahasan dulu, bank bisa kolaps duluan," kata Erry menanggapi proses pengambilalihan yang tanpa melalui persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).
Terkait pelaksanaan tender (tender offer), lanjut dia, otoritas bursa akan melihat aturan pelaksanaannya. Namun, bila tender offer dilakukan, dikhawatirkan tidak ada investor yang bersedia mengeksekusi. "Untuk kasus Century yang sifatnya penyelamatan, mungkin ada mekanisme khusus. Tidak harus tender offer," ujar dia.
Hingga saat ini, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) masih terus berkomunikasi dengan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Pembicaraan tersebut di antaranya terkait komposisi pemegang saham publik.
Harmoni Energi Sehat Menyuarakan Pesan Kesetaraan dalam Pelayanan Kesehatan
Salah satu langkah konkret yang diambil dalam merayakan Hari Kartini adalah meluncurkan Harmoni Energi Sehat (HES), sebuah inisiatif yang bertujuan meningkatkan kesehatan
