Kalla: Krisis RI Kayak Banjir Kiriman

VIVAnews - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengibaratkan krisis ekonomi yang mengancam Indonesia saat ini serupa 'banjir kiriman'.

Government Targets on Acquiring 61 Percent Freeport Share

Banjir kiriman yang sebenarnya biasanya melanda Jakarta dikala musim hujan. Saat kawasan Bogor hujan deras, Jakarta akan kebagian banjirnya. Sedangkan terkait ekonomi, Indonesia terkena imbas dari krisis global yang dipicu dari Amerika Serikat.

"Suka atau tidak suka, banjirnya ada," kata Kalla saat membuka Workshop Evaluasi dan Persiapan Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal & Khusus (P2DTK) 2009 di kantor Wapres, Jakarta, Selasa 25 November 2008.

Karenanya, kata Kalla, krisis kiriman ini harus diterima dan dicari solusinya. Caranya dengan meningkatkan daya beli masyarakat dan memacu produktivitas. "Yang terjadi sekarang ekspor menurun, pendapatan dan daya beli menurun sehingga menghambat industri," ujar Kalla.

Kalla mengimbau agar seluruh pihak menjaga daya tahan daerah termasuk daerah tertinggal sehingga ekonomi tetap berjalan. Kalla juga meminta pengurangan impor komoditas-komoditas pokok. Kebutuhan pokok seperti jagung, telur, daging sapi, dan sebagainya, harus diproduksi dalam negeri agar Indonesia tidak terbebani imbas krisis.

Selain itu, untuk menjaga ekonomi perkotaan, Kalla memerintahkan untuk mempercepat penyerapan dana yang tersedia. Proyek-proyek yang sudah mendapat dana tidak boleh tertunda agar dana terus mengalir dan tidak terjadi kekeringan likuiditas di masyarakat.

Kalla juga mengingatkan saat ini bukan waktu yang tepat bagi negara-negara atau daerah untuk berhemat atau menahan dana. "Sekarang negara harus lebih boros karena kalau semua hemat, tutup industrinya," tutur Kalla. "Sekarang spending, tapi spending yang bermanfaat."

PM Georgia, Irakli Kobakhidze (Doc: Anadolu Ajansi)

Akui Umat Muslim Berkontribusi Besar Bagi Negara, PM Georgia Adakan Bukber

Perdana Menteri Georgia Irakli Kobakhidze mengadakan buka puasa bersama atau makan malam berbuka puasa, pada Kamis, 28 Maret 2024, di Ibu Kota Tbilisi, bersamaan Ramadhan

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024